KBR, Jakarta - Aktivis lingkungan Save Bangka kecewa lantaran tidak bisa
bertemu Presiden Joko Widodo. Salah satu aktivis Save Bangka, Maria
Taramen mengatakan, pengamanan TNI terhadap para aktivis sangat
berlebihan. Kata dia, sepekan sebelum kedatangan Presiden Jokowi, aparat
keamanan dari TNI melarang para aktivis berkumpul.
"Kedatangan Jokowi kali ini sangat berlebihan. Pesawat hilir mudik di
udara, ada water canon, ada sniper segala. Jokowi seperti akan masuk
wilayah konflik saja," kata Maria Taramen kepada KBR, Kamis (28/5/2015).
Aktivis Save
Bangka, Maria Taramen menambahkan, selanjutnya mereka akan menyampaikan
aspirasinya lewat anggota Seknas yang ikut dalam rombongan Jokowi ke
Sulawesi Utara. Menurut Maria, seharusnya Presiden Jokowi mendengarkan
penolakan warga terhadap izin tambang milik PT Mikro Metal Perdana
(MMP).
Kata dia, Jokowi seharusnya menemui para aktivis dan warga Bangka
ketimbang mengikuti agenda Pemda Sulawesi Utara dalam acara Bulan Bakti
Gotong Royong Masyarakat. Menurut Maria, jangankan bertemu dengan
Jokowi, mereka bahkan dilarang membentangkan spanduk orasi di bandara.
Sementara itu dampak kerusakan lingkungan akibat tambang sudah mulai
dirasakan warga. Saat ini pantai di sana sudah direklamasi sejauh 1,5 Km
ke lepas pantai. Dampaknya, suhu kian memanas, air tanah berkurang, dan
air laut mulai kotor kecoklatan.
Editor: Quinawaty Pasaribu