KBR, Lhokseumawe – Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara menyatakan komitmennya menyalurkan bantuan kepada warga Myanmar yang terdampar di perairan Selat Malaka. Seluruh kebutuhan
pokok untuk pengungsi itu tersedia hingga 7 hari ke depan. Wakil
Bupati Aceh Utara, Muhammad Jamil turut prihatin dengan
kondisi warga muslim Rohingya tersebut. Pihaknya bersama imigrasi
sudah berkoordinasi dengan lembaga dunia International Organization for
Migrazion (IOM) untuk kelangsungan nasib keturunan Rohingnya yang
terdampar itu.
”Ini kita harus respon positiflah, karena bukan sengaja Dia (imigran-red)
datang, bisa dbilang terdampar gitu. Selaku kemanusiaan apalagi semuanya
itu muslim Kita berkewajiban mempedulikan mereka. Dan, ini Kita rapat
dulu dan ini sudah koordinasi dengan imigrasi sekaligus kontak IOM dari
Pusat sudah sampai dalam perjalanan ke Tanjung Pura, Sumatera
Utara. Tentu Kita serahkan kepada IOM untuk memfasilitasinya,” kata
Jamil kepada KBR, Selasa (12/5/2015).
Sebanyak 582 warga asing asal
negara Burma ditemukan terdampar di kawasan perairan Selat Malaka di
Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Manusia perahu keturunan Rohingnya itu di tempatkan penampungan sementara dibeberapa titik
berbeda, seperti Gor Lhoksukon dan Gedung SKB.
Editor: Damar Fery Ardiyan