KBR, Pontianak - Operasional Bus Rapid Transit (BRT) atau bus cepat yang merupakan program Kementerian Perhubungan di kota Pontianak, akan diprioritaskan pada wilayah-wilayah dengan aktifitas masyarakat yang tergolong tinggi.
General Manager Perum DAMRI Cabang Kota Pontianak, Sugeng, mengatakan, operasional BRT menurut rencana akan dipusatkan pada kampus, pusat pertokoan hingga pusat perbelanjaan seperti mall. Perum DAMRI menjadi mitra Kementerian Perhubungan bagi implementasi program BRT untuk pengadaan pengemudi hingga operator. Kata Sugeng, secara umum saat ini rute operasional BRT masih dalam pembahasan di tingkat dinas perhubungan kota Pontianak maupun provinsi Kalimantan Barat. Termasuk, jumlah armada yang akan dibutuhkan.
“Dan ada aktifitas titik-titik yang di situ ada kegiatan-kegiatan untuk masyarakat umum. Termasuk juga yang jelas dari kampus, pertokoan, mall dan lain sebagainya. Termasuk juga, kalau jalan-jalan itu memungkinkan untuk dilalui rute-rute BRT ini,”ujar Sugeng kepada KBR di Pontianak, Minggu (31/5/2015).
General Manager Perum DAMRI Cabang Kota Pontianak, Sugeng, menambahkan, masyarakat pemilik kendaraan pribadi diharapkan mau beralih pada penggunaan BRT sebagai transportasi umum sehari-hari. Kata dia, selain menghemat pengeluaran biaya angkutan umum, BRT juga menjadi solusi problem transportasi di kota Pontianak yang selama ini dinilai mati suri.
Pengadaan BRT akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.
Dalam program Kementerian Perhubungan, setidaknya terdapat 3 ribu unit BRT yang akan didistribusikan pada ibukota di 33 provinsi se Indonesia minus DKI Jakarta. Pada tahap awal, akhir 2015 sebanyak 1000 unit BRT akan didistribusikan pada masing-masing ibukota yang telah siap.
Editor: Malika