KBR, Lhokseumawe– 582 warga asal Myanmar terdampar di kawasan perairan Selat Malaka di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Manusia perahu keturunan Rohingnya itu ditempatkan di GOR Kecamatan Lhoksukon setempat. Perwakilan Warga Burma Muhammad Malek mengatakan, mereka ke luar dari negara asalnya karena tingginya suhu konflik di sana. Sehingga merea memutuskan mencari pekerjaan di luar negeri dengan tujuan Malaysia.
"Ini Aceh? Kita dari kampung mau cari makan, rezeki atau kerja di Malaysia,” tutur Malek dengan bahasa melayu kepada KBR, Senin (11/5).
Sementara itu Kepala Bagian Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Kawasdaskim) Kota Lhokseumawe, Albert Djalius mengatakan, imigrasi sedang berkoordinasi dengan pihak terkait terhadap kelangsungan warga asing tersebut.
"Langkah yang pertama Kami tetap mendata dulu. Terus karena Kami sudah kerjasama dengan Pemkab, Dinas Kesehatan dan Karantina tentu diperiksa dulu kesehatannya,” jelas Kawasdakim.
Seluruh warga imigran itu berlayar menggunakan perahu kayu, jenis Kapal Layar Motor (KLM) sekitar 3 bulan lamanya.
Editor: Dimas Rizky