KBR, Bondowoso – Jelang pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak pada 1 Juni mendatang, Kepolisian Resor Bondowoso, Jawa Timur, telah memetakan 20 desa yang masuk katagori rawan konflik. Hal ini disampaikan Polres Bondowoso kepada Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf, saat berkunjung guna memantau kesiapan pasukan saat Pilkades berlangsung. Kapolda Jawa Timur merespon laporan tersebut dengan penambahan pasukan di Bondowoso.
“Tadi
saya sudah mendengar paparan Kapolres, ada beberapa wilayah yang memerlukan
atensi atau perhatian khusus. Saya sudah memberikan arahan untuk menyiapkan
pasukan cadangan,” kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf, Selasa (26/5/2015).
Menurut Kapolda, pengamanan yang akan dilakukan di 171 Desa peserta Pilkades akan bervariasi dan disesuaikan dengan kabutuhan. Bahkan Kapolda menginstruksikan satu TPS rawan untuk dikawal 5 sampai 7 petugas polisi.
Kabag Ops Polres Bondowoso, Kompol Hermanto mengatakan, ada sekitar 20 desa yang diprediksi rawan konflik saat pelaksanaan pilkades diantaranya Desa di Kecamatan Tamanan, Binakal dan Wringin.
“Kami
memprediksi daerah yang akan terjadi konflik mulai bermunculan. Terutama desa
yang calonnya tidak lolos. Sehingga perlu perhatian khusus. Ada
sekitar 20 desa, jadi sniper yang diterjunkan sebanyak 20,” kata Kompol
Hermanto
Dikatakan
Hermanto, selain rawan protes dari masyarakat, Polres Bondowoso juga
mengantisipasi kerawanan lainnya yang biasa terjadi saat Pilkades berlangsung
diantaranya aksi kriminalitas seperti pencurian. Menurutnya, pesta rakyat desa
ini berpotensi meningkatkan angka kriminalitas di wilayah hukum Bondowoso.