KBR, Surabaya - Puluhan warga yang tergabung dalam Komite Bersama Rakyat (KOBAR) menggelar aksi demo di depan kantor walikota. Aksi tersebut dilakukan untuk meminta agar pemerintah membatalkan rencana perdagangan bebas dan penghentian pemberlakuan ACFTA.
Koordinator aksi Andie Peci menuturkan, memperingati hari Kebangkitan Nasional mereka menuntut kepada pemerintah untuk menghentikan perjanjian ASEAN - CHINA Free Trade Agreement/ ACFTA.
ACFTA menjadi ancaman serius bagi para buruh karena dikhawatirkan produk-produk dalam negeri nantinya kalah bersaing dengan produk-produk asal Tiongkok yang semakin membanjiri pasar domestik. Jika sekarang saja produk asal Tiongkok sudah membanjiri pasar domestic, maka dengan pemberlakukan ACFTA, produk dalam negeri tidak akan laku untuk dijual lagi.
Pemerintah harus mengantisipasi hal ini mengingat pemberlakuan ACFTA justru menyengsarakan para buruh. Pihaknya memperkirakan ACFTA akan berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para buruh.
“Hentikan perjanjian ACFTA, ini akan merugikan rakyat Indonesia. Nasib rakyat semakin suram, karena produk Indonesia kalah bersaing dengan produk asal Tiongkok,” jelasnya usai menggelar aksi, selasa (20/5).
Andie menambahkan bahwa dalam pemberlakuan ACFTA negara China telah mempersiapkan secara matang dan sistemik. Selain itu produk - produk asal Tiongkok sangat kompetitif karena mengoptimalkan pasar dalam negeri mereka.
Editor: Luviana
Warga Surabaya Tolak Perdagangan Bebas
KBR68H, Surabaya - Puluhan warga yang tergabung dalam Komite Bersama Rakyat (KOBAR) menggelar aksi demo di depan kantor walikota.

NUSANTARA
Selasa, 20 Mei 2014 19:39 WIB


surabaya, perdagangan, bebas
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai