Bagikan:

Walikota Surakarta : Walau Golkar Punya Sejarah Kelam, PDIP Siap Bekerjasama

KBR-Surakarta, Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyerahkan putusan soal koalisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati.

NUSANTARA

Rabu, 14 Mei 2014 14:19 WIB

Walikota Surakarta : Walau Golkar Punya Sejarah Kelam, PDIP Siap Bekerjasama

golkar, pdip, koalisi

KBR, Surakarta - Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo  menyerahkan putusan soal koalisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati. Walaupun Golkar mempunyai sejarah yang sangat kelam selama Orde Baru dan tersangkut kasus lumpur Lapindo.

Namun FX Hadi Rudyatmo yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Surakarta ini juga menyatakan jika kasus-kasus yang melibatkan Aburizal Bakrie harus diselesaikan secara personal dan jangan melibatkan PDI Perjuangan.

“Kalau dari sisi platform partai saya lihat Golkar dan PDIP masih sama. ARB punya Ganjalan Lapindo? Ya biarin saja, itukan pribadi Aburizal Bakrie, namun PDIP kan tidak kena imbas dosanya. Jadi kalau ARB dekati Jokowi hanya untuk minta perlindungan karena kasus Lapindo ya itu nggak bener karena kasus ARB itu harus diselesaikan sendiri.”

Ketika ditanya soal kemungkinan bahwa PDIP akan berkolisi dengan partai yang mempunyai banyak dosa kepada masyarakat selama Orde Baru, Hadi Rudyatmo menyatakan bahwa hal ini tidak menjadi masalah baginya.

“ Ini termasuk PDI ditekan selama Orde Baru, 32 tahun? Ya itu nggak ada persoalan, karena itu kan dosa masa lalu, dosa masa lalu biarlah berlalu.”

Sebagaimana diketahui, Capres PDI-Perjuangan bertemu dengan ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie di Jakarta, Selasa (14/5) kemarin. Dari pertemuan tersebut ada indikasi kuat PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Golkar terkait kesamaan visi dan misi kerakyatan.

Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending