Bagikan:

Video Pelecehan Anak di Waduk Lhokseumawe Beredar di Youtube

Sebuah video pelecehan pelajar SMA terhadap anak kecil di Waduk Kota Lhokseumawe, Aceh, beredar di lama Youtube. Video berdurasi 28 detik melibatkan 8 pelajar itu menuai perbicangan dari beragam pengguna jejaring sosial.

NUSANTARA

Jumat, 09 Mei 2014 20:36 WIB

Video Pelecehan Anak di Waduk Lhokseumawe Beredar di Youtube

Video Pelecehan Anak, Waduk Lhokseumawe, Beredar di Youtube

KBR, Lhokseumawe – Sebuah video pelecehan pelajar SMA terhadap anak kecil di Waduk Kota Lhokseumawe, Aceh, beredar di lama Youtube. Video berdurasi 28 detik melibatkan 8 pelajar itu menuai perbicangan dari beragam pengguna jejaring sosial.

Salah seorang pengguna jejaring sosial di Lhokseumawe, Maimun Asnawi mengecam aksi pelajar itu. Selain mengucahkan perkataan tak senonoh dan kasar, video itu juga ikut mempertonkan aksi salah satu pelajar yang melakukan aksi tak senonoh.

”Salah-satu anak remaja SMA memperlihatkan alat kelaminnya kepada si anak. Saya pikir itu suatu tindakan yang tidak terpuji, ” ucap Maimun, Jum’at (9/5).

Video  kiriman sebuah akun atas nama Jack Ikhiy tertanggal 3 Maret lalu itu kini sudah dibuka oleh lebih 2.000 pengunjung.

Soal ini, tokoh agama setempat, Tgk Muhammad ikut berkomentar atas kasus ini.

”Itu sungguh disayangkan sekali. Kenapa pelajar SMA berseragam batik sekolah itu bisa seperti itu. Apa sih sebenarnya yang diajarkan oleh orang tuanya atau guru-guru di sekolah sana, sehingga bisa melakukan perbuatan tercela. Ini tak boleh dibiarkan,” kecamnya.

Ia meminta, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lhokseumawe untuk menindak aksi tak terpuji pelajar itu.

Tanggapan Dinas Pendidikan

Menanggapi kasus ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Lhokseumawe, Rusli menyatakan, berdasarkan kajian sementara, pelajar yang ada di dalam video itu berasal dari luar Lhokseumawe.

”Kita lihat dari segi pakaian kan tergambar disitu, bahwa seragam semacam ini di Lhokseumawe tidak ada yang serupa yang dipakai anak tersebut. Namun demikian, Kita tidak memvonis ini bukan anak kita 100 persen, ” ucap Rusli kepada Portalkbr, Jumat (9/5).

Namun, Rusli mengaku telah menginstruksikan seluruh kepala sekolah SMA/sederajat untuk memastikan asal pelajar itu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending