Bagikan:

TKI Sihatul Koma 8 Bulan, Dokter Lakukan Terapi Musik

KBR, Banyuwangi - Tim Dokter Rumak Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi Jawa Timur mulai menggunakan terapi musik untuk mengembalikan kesadaran TKI Sihatul Alfiyah yang koma selama 8 bulan.

NUSANTARA

Rabu, 28 Mei 2014 08:28 WIB

Author

Hermawan

TKI Sihatul Koma 8 Bulan, Dokter Lakukan Terapi Musik

tki, sihatul, koma

KBR, Banyuwangi - Tim Dokter Rumak Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi Jawa Timur mulai menggunakan terapi musik untuk mengembalikan kesadaran TKI Sihatul Alfiyah yang koma selama 8 bulan.

Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi Taufik Hidayat mengatakan bahwa sebelumnya Sihatul bereaksi saat diputarkan musik. Terlebih lagi ketika ada musik dangdut dan dan lagu- lagu daerah Banyuwangi yang diputar.

“Salah satu hal yang kami lakukan untuk pasien yaitu melakukan terapi mendengarkan musik- musik kesukaannya. Setelah dia mendengarkan musik- musik kesukaannya maka responnya sangat bagus. Salah satunya adalah Rhoma Irama yang berjudul Syahdu,” kata Taufik Hidayat (27/5).

Sementara itu Ketua Tim Dokter RSUD Blambangan Banyuwangi Heri Subiakto mengatakan, kondisi Sihatul Alfiyah hingga kini sudah mulai bisa menunjukan respon yang cukup signifikan. Hal itu terlihat dari reflek cahaya dan bulu mata. Selain itu dari hasil ronsen foto kepala Sihatul juga tidak ditemukan retakan. Namun kemungkinan besar Sihatul akan mengalami cacat seumur hidup karena tak sadarkan diri selama 8 bulan.

Sebelumnya, Sihatul Alfiah mengalami koma 8 bulan ketika bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan. Dia diduga mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh majikan ditempat dia bekerja. Sihatul diduga dipukul dengan benda tumpul oleh majikannya hingga tak sadarkan diri. Ketika dibawa ke UGD RS Chi Mei Medical Centre di Liouying, hasil diagnosa resmi membuktikan telah terjadi luka di bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending