Sulit Peroleh Dokumen, Kejari Kudus Geledah Kantor BPBD

KBR, Kudus – Merasa kesulitan memperoleh dokumen kasus dugaan korupsi, Kejaksaan Negeri Kudus menggeledah Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus.

Penggeledahan terpaksa dilakukan karena kejaksaan mengaku kesulitan memperoleh dokumen yang diperlukan secara suka rela. Dalam kasus dugaan korupsi belanja logistik BPBD tahun anggaran 2012 ini kejaksaan telah menetapkan seorang tersangka berinisial SG.

Kepala Kejaksaan Negeri Kudus, Amran Lakoni mengatakan, dalam proses penyidikan tim memerlukan beberapa dokumen asli terkait pengadaan logistik tahun 2012, termasuk sisa logistik yang masih di gudang sebagai barang bukti.

“Penggeledahan dilakukan karena kita mencari data-data kayaknya susah, menyerahkan suka rela kayaknya susah, ya mau tidak mau kita geledah,” tutur Amran Lakoni.

Tim Kejaksaan yang ikut menggeledah antara lain Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kudus, Paidi dan Kepala Seksi Pidana Umum, Bobi Heryanto serta sejumlah staf lainnya.

Kasi Pidsus Kejari Kudus, Paidi mengatakan, saat tim Kejari Kudus menanyakan lokasi penyimpanan arsip tahun 2012, sejumlah pegawai di BPBD Kudus kesulitan menunjukkan dengan dalih pergantian pegawai. Selain itu pegawai yang bertanggung jawab terhadap arsip tidak ada di kantor. Sementara, menurut Kepala BPBD Jumadi, ada sejumlah dokumen yang dibawa pulang oleh pegawai karena akan diperbanyak.

Kasus ini bermula dari pengadaan logistik BPBD Kudus tahun anggaran 2012, pada awal terbentuknya BPBD. Meski waktu itu tidak terjadi bencana alam di Kabupaten Kudus, namun ada pengadaan logistik sekitar Rp600 juta yang bersumber dari APBD Kudus. Dari total belanja secara keseluruhan, terindikasi terjadi penyimpangan sekitar Rp193 juta.

Editor: Anto Sidharta