KBR, Kupang - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengaku tak bisa memaksa Pertamina agar mau menambah jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan di wilayah tersebut. Padahal saat ini nelayan di NTT sulit mendapatkan BBM jenis solar dan Premium. Wakil Walikota Kupang Herman Man beralasan, BBM untuk nelayan adalah BBM non subsidi yang sudah diatur pembagian kuotanya. Menurutnya Pemkot tak berwenang untuk memengaruhi Pertamina untuk menambah kuota BBM di Kupang.
"BBM untuk nelayan itukan ada yang dari yang non subsidi. Kita tidak bisa intervensi, dalam aturannya memang yang untuk subsidi sekian, non subsidi, dan kami tidak boleh masuk ke sana karena itu kebijakan nasional mengenai harga BBM non subsidi. Jadi nelayan dianggap menghasilkan uang, kalau mereka melaut. Sama dengan treklah, sama dengan bemo kan dia menghasilkan uang, dia pakai itu bahan bakar, dia akan menghasilkan sesuatu," kata Wakil Walikota Kupang Herman Man di Kupang Minggu (11/5).
Sebelumnya, puluhan nelayan di Kota Kupang mengeluh karena Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum - SPBU- di Kota Kupang menolak pengisian BBM menggunakan jerigen.
Joni Mamoh salah satu nelayan di Kota Kupang mengatakan, jatah BBM untuk para nelayan tidak cukup, karena jumlah kapal tangkap ikan cukup banyak. Akibatnya, para nelayan terpaksa membeli BBM di SPBU menggunakan jerigen. Dia mengaku sejak pekan lalu, puluhan nelayan tidak melaut, karena tidak ada bahan bakar.
Editor: Irvan Imamsyah
Solar Nelayan langka, Pemkot Kupang NTT Angkat Tangan
KBR, Kupang - Saat ini nelayan di Kupang NTT sulit mendapatkan BBM jenis solar dan Premium.

NUSANTARA
Minggu, 11 Mei 2014 11:47 WIB


bbm, kupang, nelayan, langka
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai