KBR, Surakarta - Sejumlah siswa SMP Luar Biasa Yayasan Kesejahteraan Anak-anak Buta (YKAB) Kota Surakarta melaksanakan Ujian Nasional dengan dibantu guru pendamping yang membacakan naskah ujian. Ini karena tidak tersedianya soal dengan huruf braile bagi tuna netra.
Juru Bicara sekolah tersebut, Ali Sobron mengatakan kondisi tersebut mengganggu mental mereka dalam mengikuti ujian nasional.
“ya SMP ini namanya SMPLB YKAB, khusus untuk tuna netra. Tahun ini yang ikut UN ada 4 orang siswa. Dua laki-laki dan dua perempuan. UN SMP tahun ini tidak ada soal Braille, yang ada soal AWAS. Kami sduah sampaikan ke siswa peserta UN ini bahwa untuk mengerjakan soal UN ini harus dibacakan oleh guru pendamping atau pengawas. Setiap anak didampingi satu orang guru. Sebetulnya setiap tahun kita sudah mengajukan perlunya soal naskah ujian berhuruf Braille, tahun ini saja kok yang kemarin UN SMK/MA/SMA tidak ada soal Braille, Ini di UN SMPLB juga tidak ada. Saya tidak tahu mengapa ini bisa terjadi,” kata Ali.
Dari pantauan KBR di lokasi ujian Nasional di SMP tersebut, empat orang siswa tuna netra mengerjakan soal UN di ruang Aula dengan cara dibacakan guru pendamping. Setiap siswa didampingi dua orang guru.
Mulai hari ini hingga 3 hari mendatang UN untuk tingkat SMP dan sederajat dilakukan serentak di seluruh Indoensia. Sebanyak 11 ribu siswa SMP/MTs/SMP Terbuka/SMP Luar Biasa berasal dari 32 sekolah negeri dan 80 sekolah swasta di Surakarta tercatat sebagai peserta UN tahun ini. UN akan berlangsung hingga 3 hari mendatang. Peserta UN di sekolah ini mendapat tambahan waktu 40 menit.
Editor: Antonius Eko