Bagikan:

Sakit Langka, Yayah Malah Ditolak Rumah Sakit

Seorang ibu rumah tangga di Kota Bogor, Jawa Barat, menderita penyakit langka. Sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan nanah dan berdarah. Namun ironinya, pasien bernama Yayah Nurjanah (33) yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ini tidak

NUSANTARA

Rabu, 07 Mei 2014 19:39 WIB

Sakit Langka, Yayah Malah Ditolak Rumah Sakit

Sakit Langka, Yayah, Ditolak Rumah Sakit

KBR68H, Bogor - Seorang ibu rumah tangga di Kota Bogor, Jawa Barat, menderita penyakit langka. Sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan nanah dan berdarah. Namun ironinya, pasien bernama Yayah Nurjanah (33) yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ini tidak bisa berobat karena selalu ditolak rumah sakit ketika ingin dirawat. (Baca: BPJS Watch Nilai Sosilaisi Manfaat BPJS Tak Maksimal)

Wawan Darmawan, suami dari Yayah mengatakan, awalnya istrinya itu mengalami benjolan seperti jerawat di bagian wajahnya. Saat itu juga ia membawa istrinya untuk berobat ke Puskesmas, namun beberapa kali berobat kondisinya tidak kunjung membaik.

Lima bulan kemudian, benjolan yang telah bernanah itu memenuhi sekujur tubuh istrinya. Saat itu ia langsung membawa istrinya ke RS PMI Kota Bogor dan didiagnosa keracunan obat.

Wawan menjelaskan, saat itu seharusnya istrinya dirawat. Namun pihak rumah sakit menyuruhnya pulang dengan alasan ruangan penuh. Sedangkan untuk berobat secara reguler, pendapatannya sebagai juru parkir tidak memcukupi untuk biaya pengobatan.

"Kata dokter keracunan obat. Sebenarnya seharusnya dirawat, tapi katanya ruangan isolasinya penuh," katanya saat ditemui KBRdi kediamannya, Rabu (7/5).

Wawan menambahkan, dia dan istrinya sudah terdaftar dalam BPJS. Namun hingga kini istrinya belum mendapatkan penanganan medis yang baik.

"Ya sambil nunggu rumah sakit bisa nampung, dirawat seadanya dulu di rumah," jelasnya.
 
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending