Bagikan:

Pupuk Langka di Jombang, Petani Mengeluh

Kelangkaan pupuk bersubsidi mulai dikeluhkan petani di Jombang, Jawa Timur. Sejak memasuki musim tanam satu bulan terakhir, sejumlah petani mengaku sulit mendapatkan beberapa jenis pupuk seperti urea dan ZA.

NUSANTARA

Kamis, 22 Mei 2014 14:27 WIB

Author

Muji Lestari

Pupuk Langka di Jombang, Petani Mengeluh

Pupuk Langka, Jombang, Petani Mengeluh

KBR, Jombang - Kelangkaan pupuk bersubsidi mulai dikeluhkan petani di Jombang, Jawa Timur. Sejak memasuki musim tanam satu bulan terakhir, sejumlah petani mengaku sulit mendapatkan beberapa jenis pupuk seperti urea dan ZA. (Baca: Pupuk Bersubsidi Langka, DPR Minta Harganya Dinaikkan)

Salah satu Petani, Dendi, mengatakan, akibat kesulitan mendapatkan pupuk, proses tanam menjadi terganggu. Ia dan petani lainya mengaku resah dengan kondisi tersebut. Pasalnya, jika dalam masa tanam stok beberapa jenis pupuk bersubsidi itu tidak segera normal, petani khawatir masa pertumbuhan tanaman dan hasil panen nanti akan buruk.

“Dapat pupuknya di Gapoktan (gabungan kelompok tani , red.) itu antre satu truk jangka satu menit sudah habis semua, yang antre sampai satu hari itu kadang nggak dapat sama sekali, ya dapat tapi dijatah satu sak, satu sak. Tanaman dari petani itu kurang maksimal bagus, kalau petani itu maunya harganya naik tapi pupuknya harus lancar nggak papa. Ini semua pupuk sulit apalagi kalau pupuk urea itu sangat sulit sekali didapatkan,” keluh Dendi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Hadi Purwantoro mengatakan, kondisi itu tidak hanya terjadi di Jombang saja namun juga secara nasional. Hal itu disebabkan adanya pengurangan jatah atau target dari Pemerintah Pusat sehingga menyebabkan usulan kebutuhan pupuk tahun ini tak sesuai.

Ia menjelaskan, kebutuhan pupuk jenis urea di Jombang tahun ini mencapai 45 ribu ton dan jenis ZA mencapai 27 ribu ton. Sedangkan target yang diberikan pemerintan pusat untuk jenis urea hanya sekitar 29 ribu ton dan jenis ZA sekitar 17 ribu ton. Sehingga terjadi kekurangan sekitar 16 ribu ton untuk pupuk jenis urea dan 10 ribu ton untuk pupuk jenis ZA.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending