Pemprov Yogya Mulai Benahi Kawasan Malioboro

KBR, Yogyakarta - Pemda DIY tahun ini memulai menata Malioboro sebagai kawasan bebas parkir sepeda motor. (Baca: Potret Malioboro Saat Libur Lebaran)

Kepala Pekerjaan Umum DIY, Rani Samsinarsi mengatakan, kawasan semi pedestrian akan segera diberlakukan tahun ini dengan memindahkan tempat parkir yang saat ini memakai jalur pejalan kaki.  Penataan ini untuk mengembalikan wajah Malioboro seperti zaman dulu, sebagai pusat pengembangan budaya warga Yogyakarta

"Tahun ini Malioboro sebelah timur harus bersih, itu sudah diperintah harus mulai, yang selama ini banyak sepeda motor di sana. Sebelum sampai semi pedistrian yang utuh pejalan kaki harus parkir yang agak jauh itu biasa di luar negeri, makanya akan ada kantong parkir baru yang masuknya bukan dari Malioboro,” tutur Rani, saat ditemui di kantornya, Kamis (22/5)

Untuk mengubah wajah Malioboro yang kini terkenal dengan kemacetannya itu, Pemda DIY membuka lomba desain Malioboro bagi masyarakat umum. Lomba ini dilakukan agar semua masyarakat berperan menjadikan Malioboro sebagai kawasan pejalan kaki.

"Lomba ini dibuka untuk umum dengan hadiah hingga Rp 100 juta, mengapa hadiahnya besar sekali? Karena kami ingin hasil yang maksimal dari para peserta."

Rencananya pembenahan yang rencananya dilakukan selama setahun ini juga akan dilakukan di kawasan Alun-Alun Utara. Halaman Kraton tidak lagi dijadikan parkir bus wisata. Tiga kantor parkir akan dibangun di sekitar wilayah Malioboro.

Untuk menghindari masalah dengan pelaku bisnis di Malioboro, pihak Pemda mengakui sosialisasi telah dilakukan setahun terakhir.

"Sudah kami lakukan dengan PKL, pemilik toko serta juru parkir, sudah lama itu," katanya.

Rencana jangka panjang, kawasan Malioboro akan menjadi kawasan bebas kendaraan pribadi.

"Yang boleh masuk hanya bus TransJogja, andong dan becak. Sekitar Malioboro juga akan kita tambah pohon perindang dan tempat duduk," pungkasnya.

Editor: Anto Sidharta