Pabrik Rokok SKT Ditutup, Petani Tembakau di Bondowoso Masih Aman

KBR, Bondowoso – Penutupan pabrik di Rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak membuat Pemerintah Kabupaten Bondowoso gelisah. Sebab, penutupan pabrik di kabupaten tetangga itu tidak berdampak pada produksi tembakau di Bondowoso

Menurut Kepala Seksi Tanaman Semusim, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Sukadji,  saat ini belum ada pengaruh yang signifikan bagi petani tembakau. Sebab, produksi tembakau Bondowoso tidak hanya untuk rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT).

“Tembakau kita itu semua pabrik rokok minta bukan hanya pabrik sigaret kretek. Karena hasil kerja sama dengan Balitas Malang, tembakau kita kadar nikotinnya rendah,” kata Sukadji kepada KBR saat ditemui di Kantor Dishutbun Bondowoso, Rabu (28/05).

Karena memiliki nikotin yang rendah itu, kata Sukadji, tembakau hasil produksi di Bondowoso lebih diminati pabrikan besar untuk rokok mild.

Bahkan, kata Sukadji, tahun 2014 ini produksi tembakau di Bondowoso ditargetkan naik hingga 6.000 ton lebih. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding hasil produksi tembakau di tahun 2013 yang hanya mencapai 4.000 ton lebih.

Selain itu, Dishutbun Bondowoso juga telah menandatangani kontrak dengan berbagai perusahaan rokok yang nantinya akan menampung produksi tembakau milik petani tahun ini.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, saat ini luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Bondowoso mencapai 11 ribu hektare lebih yang tersebar di 22 kecamatan.

Editor: Anto Sidharta

Baca Juga:

Jelang Masuknya Investasi Asing, Petani Minta UU Tembakau Disahkan