KBR, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menargetkan pembersihan Monumen Nasional (Monas) yang dilakukan oleh PT Kaercher rampung hari ini. Kepala Dinas Pariwisata Jakarta Arie Budhiman mengatakan, sampai kemarin, 95 persen area Monas telah selesai dibersihkan.
Ia berharap monumen atau situs budaya lain juga akan mendapat giliran, seperti Monumen Bundaran HI, Tugu Selamat Datang, Patung Pemuda Pancoran dan Monumen Diponegoro.
"Monas ini sudah 95 persen, dimulai 9 mei mudahan-mudahan ini adalah hari terakhir, tentu kita bisa, saksikan bersama, Monas lebih bersih, tentu saja ini, merupakan satu simbol, tak hanya Monas, tapi kota Jakarta seluruh pelosok harus bersih," kata Arie Budhiman di Monumen Nasional, (15/5).
Program pembersihan situs bersejarah setidaknya harus dilakukan tiap sepuluh tahun. Menurutnya, rumitnya metode membuat pemda masih mempercayakan pembersihan kepada tenaga asing.
Sampai saat ini, belum ada perusahaan lokal yang berani bersaing dan mengajukan diri. Di sisi lain, pemanfaatan tenaga asing melalui skema Corporate Social Responsibility, bisa menghemat anggaran.
Pembersihan Monas ini akan menyambut Pekan Raya Jakarta yang akan digelar di sana. Acara ini bukan tandingan PRJ Kemayoran yang juga akan digelar pada waktu yang sama. Menurutnya, PRJ Monas lebih menyasar masyarakat menengah ke bawah.
"Ini PRJ Monas, bukan tandingan, kita kan pasti di masyarakat yang begitu luas itu kan banyak segmen, kita harus melayani semua segmen yang ada. Kalau segmen untuk yang bisnis trading, industri itu di PRJ Kemayoran. Ini PRJ Monas, pekan rakyat Jakarta," kata Arie.
Pemda DKI tengah menyiapkan berbagai acara budaya dan hiburan dalam perayaan hari jadi kota Jakarta Juni mendatang. Selain Pekan Raya Jakarta, DKI juga akan menggelar Jakarta Karnaval, Jakarta Great Sale, Jakarta International Performing Art, dan Jakarta Night Festival. Namun, pemda DKI tidak akan mengadakan pertunjukan spektakuler seperti drama musikal Ariah yang dipentaskan tahun lalu.
Editor: Pebriansyah Ariefana