Bagikan:

Masyarakat Balikpapan Tinggalkan Pasar Tradisional

KBR, Balikpapan

NUSANTARA

Senin, 26 Mei 2014 07:55 WIB

Masyarakat Balikpapan Tinggalkan Pasar Tradisional

balikpapan, pasar, tradisional

KBR, Balikpapan – Banyaknya Mall dan pusat perbelanjaan modern di Kalimantan Timur (Kaltim) membuat pasar tradisional makin ditinggalkan masyarakat. Pemda Kalitim diharapkan mengubah kebijakan tentang pasar modern. Jika tidak maka pasar tradisional yang merupakan tempat berbelanja masyarakat menengah ke bawah akan ditinggalkan.

DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) kini tengah merampungkan rancangan peraturan daerah (Raperda) pasar yang ditargetkan rampung dalam 2 bulan kedepan.

Anggota DPRD Kaltim Komariah mengatakan, Raperda tersebut akan merngatur keberadaan pasar tradisional dan pasar modern. Sehingga tidak menimbulkan kesenjangan karena pertumbuhan pasar modern yang terus meningkat.

Masyarakat Kaltim selama ini cenderung lebih memilih berbelanja ke pasar modern, ketimbang pasar tradisional karena pasar modern dinilai bersih dan harganya tidak jauh berbeda dibanding pasar tradisional. Karenanya, perlu didorong agar pasar tradisional  tidak kalah dengan pasar modern.

"Masyarakat selalu mengatakan bahwa pasar modern itu pasar yang mewah, menggunakan AC dan bersih. Sedangkan pasar tradisional itu adalah pasar yang kumuh yang jorok dan kotor. Maka kita ingin Perda ini disusun  agar mengatur regulasi agar ada kenyamanan disana, baik itu pasar tradisional maupun pasar modern," kata Komariah kepada KBR.

Komariah  menambahkan, saat ini perlu ada keseimbangan antara pasar modern dan pasar tradisional khususnya terkait dengan sarana
dan fasilitas, termasuk harga maupun kebersihan.

Dia berharap, kesan kotor dan kumuh pasar tradisonal tidak ada lagi sehingga tetap bisa bersaing.

Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending