KBR,Pontianak - Tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) dan dua pesawat udara TNI Angkatan Laut dikerahkan untuk menjaga ketat wilayah perairan tanjung Datok, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Ini menyusul adanya dugaan pelanggaran lintas batas oleh Malaysia yang membangun mercusuar di sana.
Komandan pangkalan TNI Angkatan Laut Pontianak, Dwika Tjahja mengatakan bangunan milik Malaysia memasuki wilayah perairan Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan hari ini, tidak ada aktivitas pembangunan di sana. Pihak personil yang bertugas di pos TNI Angkatan Laut di Temaju melaporkan, sejak kemarin para pekerja pembangunan mercusuar telah meninggalkan lokasi.
“Dengan kejadian ini kita lebih intens lagi ya, kita lebih fokus lagi. Artinya bahwa dalam hal ini pihak asing dan dalam hal ini mungkin Malaysia ternyata juga masih berusaha untuk masuk ke wilayah kita. Jadi, sekarang ini pun kita Angkatan Laut juga fokus ya untuk masalah perbatasan. Oleh sebab itu, maka sekarang kita menempatkan beberapa KRI dan pesawat udara untuk melaksanakan patroli,” ujar Dwika.
Dwika Tjahja membantah kecolongan dengan adanya pembangunan yang dilakukan Malaysia. Dia mengaku mendapat informasi pembangunan di wilayah perairan Tanjung Datok, Kabupaten Sambas pada 19 Mei lalu. Saat mendengar kabar tersebut, pihaknya langsung memantau. Kata dia, ketika memantau terdapat sejumlah kapal patroli yang diduga milik tentara Malaysia.
Editor: Antonius Eko