Bagikan:

Longsor Sudah 3 Bulan Lalu, Perbaikan Belum Dimulai

Bencana longsor di Kudus yang menewaskan 12 orang sudah tiga bulan berlalu. Namun, perbaikan di lokasi bencana di dusun Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog itu belum juga dilakukan.

NUSANTARA

Selasa, 27 Mei 2014 18:11 WIB

Author

Ahmad Rodly

Longsor Sudah 3 Bulan Lalu, Perbaikan Belum Dimulai

Longsor Kudus, 3 Bulan Lalu

KBR, Kudus – Bencana longsor di Kudus yang menewaskan 12 orang sudah tiga bulan berlalu. Namun, perbaikan di lokasi bencana di dusun Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog itu belum juga dilakukan.

Pemerintah Daerah Kudus mengaku baru saja mengajukan anggaran dana APBD perubahan, akhir tahun ini. Sementara, perbaikan jembatan baru akan diusulkan pada tahun anggaran 2015 mendatang.

Kepala Dinas Binamarga Kudus, Sam'ani Intakoris mengatakan, infrastuktur yang rusak antara lain jalan penghubung antardesa sejauh lima kilometer dan dua buah jembatan yang satu diantaranya rusak total.

Meski masih menunggu anggaran, ia optimistis perbaikan jalan bisa diselesaikan pada tahun 2014 ini. Sedangkan untuk perbaikan jembatan belum bisa dilakukan tahun ini karena memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk pengerjaanya.

“Rencananya tahun ini kita anggarkan di anggaran perubahan untuk yang jalan dulu. Untuk jalan memerlukan waktu minimal 4 sampai 6 bulan untuk pengerjaan kita ajukan tahun 2015. Kita ajukan kurang lebih 3-5 milyar, untuk jalannya saja,” ujar Sam'ani Intakoris.

Sam'ani menambahkan, lokasi perbaikan infrastruktur di lokasi longsor juga terkendala medan berat karena topografi berbukit di lereng pegunungan Muria. Kondisi ini dinilai menyulitkan pengangkutan bahan material dan alat berat ke lokasi.

Perbaikan jalan juga memerlukan struktur khusus berupa sandaran-sandaran campuran pasangan batu dan beton untuk menahan longsor, sehingga biaya diperkirakan lebih tinggi 30 persen dibanding di lokasi lainnya.

Perbaikan jalan dan jembatan diperlukan masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian diantaranya kapok, kopi, hasil penyulingan minyak atsiri dan komoditi lainnya. Untuk jembatan yang rusak total, masyarakat secara swadaya telah membuat jembatan sementara yang terbuat dari batang pohon kelapa. Meski belum kuat menahan beban berat, namun sudah cukup membuka jalan bagi ratusan keluarga yang sempat terisolir saat bencana.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending