Bagikan:

Lagi, Beras Raskin di Jombang Berkutu dan Berbau Apak

Lemahnya pengawasan dituding menjadi penyebab masih adanya beras bersubsidi dengan kualitas buruk. Misalnya saja beras untuk keluarga miskin (raskin) di wilayah Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur.

NUSANTARA

Senin, 26 Mei 2014 11:11 WIB

Author

Muji Lestari

Lagi, Beras Raskin di Jombang Berkutu dan Berbau Apak

Lagi, Beras Raskin, Jombang, Berkutu dan Berbau Apak

KBR, Jombang – Lemahnya pengawasan dituding menjadi penyebab masih adanya beras bersubsidi dengan kualitas buruk. Misalnya saja beras untuk keluarga miskin (raskin) di wilayah Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur. (Baca: Ini yang Membuat Raskin Berkualitas Buruk)

Warga mengeluh karena beras yang mereka terima dianggap tak layak konsumsi karena selain banyak yang remuk, warga juga menerima beras berkutu, mengadung banyak bekatul dan berbau apak.

Terkait hal inil, Manajer Advokasi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (NU), Aan Anshori, menduga ada praktik korupsi dalam program ini. Karenanya, ia mendesak Kejaksaan Negeri Jombang segera turun tangan untuk mengawasi dan menyelidiki kasus tersebut.

“Perlu ada proses monitoring dan evaluasi dan pengawasan yang cukup ketat untuk memastikan bahwa yang didapatkan oleh masyarakat miskin itu merupakan beras dengan kualitas layak, dengan kualitas yang siap dikonsumsi bukan beras yang buruk,” tegas Aan Anshori kepada Portalkbr di Jombang, Senin (26/5).

Menurut catatannya, tahun ini jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS) mencapai 102 ribu. Sedangkan beras yang didistribusikan mencapai 1500 ton. Jumlah itu, kata Aan, jika dikalkulasikan dengan harga raskin Rp1.600 per kilogramnya.

Sehingga, lanjut dia, perputaran uang Program Raskin di Jombang mencapai Rp3 miliar per tahun. Terkait soal ini, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kepala Bulog Wilayah Surabaya Selatan, Yayat Hidayat, enggan memberikan komentar.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending