Bagikan:

Ladang Ganja 10 Hektare Kembali Ditemukan di Aceh

Aparat Kepolisian Kota Lhokseumawe, Aceh, kembali menemukan ladang ganja seluas 10 hektare di pedalaman Alue Seukee, Desa Teupin Reusep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (15/5).

NUSANTARA

Jumat, 16 Mei 2014 11:28 WIB

Ladang Ganja 10 Hektare Kembali Ditemukan di Aceh

Ladang Ganja, Aceh

KBR, Lhokseumawe – Aparat Kepolisian Kota Lhokseumawe, Aceh, kembali menemukan ladang ganja seluas 10 hektare di pedalaman Alue Seukee, Desa Teupin Reusep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (15/5).

Sebelumnya, polisi telah memusnahkan 20 hektare ladang ganja yang lokasinya beberapa meter dari area itu, Selasa (13/5). Saat itu polisi menangkap tersangka yang diduga pemilik kebun atas nama Wabah, 61 tahun.

Kapolres Lhokseumawe, Joko Surachmanto membenarkan, pihaknya kembali menemukan ladang ganja di Hutan Sawang itu. Tanaman memabukkan itu berusia rata-rata 2-6 bulan.

”Memang menyebar di daerah sini, kalau Kita seandainya jalan kaki atau jalan raya perkampungan ke sini bisa menghabiskan waktu 1-2 jam. Tapi, kita terbantu pakai sepeda motor dan itu pun tak bisa masuk ke lokasi. Jadikan ini sebetulnya bukan tanahnya milik mereka (Pemilik ladang ganja-red), ini memang hak guna pakai untuk berkebun dari masyarakat desa disini. Kemudian mereka memanfaatkan untuk menanam ganja ini, ” kata Joko, Kamis (15/5).

Ia menambahkan, penemuan ladang ganja itu hasil dari dari pengembangan polisi yang mencurigai adanya kebun serupa di area itu. Sehingga, polisi langsung menyuelidiki di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut.

”Ternyata disini banyak sekali tanaman itu. Kami mencurigai mungkin ladangnya bisa terus bertambah lagi banyak, karena sulit dijangkau terletak jauh dari pemukiman penduduk. Jadi, kalau dilihat dari kejauhan pasti tak tampak, kecuali mendaki perbukitan terjal terlebih dahulu, ” paparnya.

Kapolres mengatakan, komitmennya untuk membasmi seluruh hamparan tanaman yang memabukkan tersebut. Pemerintah daerah juga diminta, dapat mencari solusi terkait pola hidup yang salah masyarakatnya diakibatkan menanam ganja, ” tegasnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending