KBR, Lhokseumawe - 200 Koperasi di Kabupaten Aceh Utara mengalami gulung tikar. Hampir sebagian besar diantaranya disebabkan faktor konflik internal.
Kepala Dinas Koperasi Aceh Utara, Usman membenarkan, koperasi tersebut sudah dinyatakan tidak aktif. Selain tidak pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) juga kesulitan modal usaha, sehingga dicoret dari daftar lembaga usaha di daerah tersebut.
” Banyak konflik internal. Selain sering ribut antar pengurus juga ada yang kesulitan modal. Ini yang menyebabkan usaha mereka tak bisa berjalan dan akhirnya mati, ” kata Usman kepada KBR.
Ia menjelaskan, konflik internal terjadi diakibatkan buruknya sistem pengelolaan koperasi. Sehingga sering terjadi perselisihan diantara sesama pengurus atau anggota koperasi tersebut.
” Kita sudah turunkan tim ke lapangan, kalau tidak aktif lagi tentu tak bisa dipertahankan. Banyak koperasi yang sudah berkembang namun kemudian mati di tengah jalan, ” sesalnya.
Ia menghimbau kepada pengurus koperasi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam membangun perekonomian secara mandiri. Perselisihan diantara kelompok koperasi harus dituntaskan demi tercapainya fungsi koperasi untuk masyarakat.
Editor: Luviana