KBR68H, Jakarta - TNI Angkatan Darat mengintimidasi tiga kepala desa di Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah. Mereka adalah Kepala Desa Setrojenar, Plentong dan Ayam Putih.
Petani Desa Setrojenar, Ahmad Muslihin mengatakan, intimidasi dilakukan karena mereka sebagai kepala desa menolak untuk menandatangani surat yang menyatakan mereka menduduki tanah TNI. (Baca: Sengketa Lahan Warga Malang-TNI Dimediasi DPRD)
"Datangnya mereka berombongan, seolah-olah ya, bagaimana gitu. Waktu itu yang nyuruh tanda tangan tiga orang. TNI itu sudah ada pertemuan dengan gubernur dan gubernur bilang, kalau memang itu ada tanah TNI ya silahkan bikin sertifikat. Karena mentok, TNI sebenarnya saya bilang itu tidak punya data-data valid, karena mentok mungkin akhirnya bikin data seperti itu. Itu dimaksudkan sebagai tanah negara, lapangan tembak," kata petani Setrojenar Ahmad Muslihin ketika dihubungi KBR68H, Kamis (1/5).
Petani Desa Setrojenar, Ahmad Muslihin menambahkan, seminggu sebelumnya TNI juga meminta secara paksa data para petani di desa-desa itu. Namun, tokoh masyarakat setempat menolaknya.
Sebelumnya, warga di tiga desa di pesisir selatan Kebumen tengah berkonflik dengan TNI Angkatan Darat. Pasalnya, Angkatan Darat mengklaim sepihak tanah milik warga. Para petani menuding klaim itu bertujuan untuk memuluskan eskpor pasir besi oleh PT.MNC. Pasalnya, salah satu komisioner PT.MNC adalah pensiunan TNI AD.
Editor: Anto Sidharta
Konflik Lahan, TNI Dituding Intimidasi Kepala Desa
TNI Angkatan Darat mengintimidasi tiga kepala desa di Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah. Mereka adalah Kepala Desa Setrojenar, Plentong dan Ayam Putih.

NUSANTARA
Kamis, 01 Mei 2014 20:55 WIB


Konflik Lahan, TNI, Intimidasi Kepala Desa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai