Bagikan:

Komponen Hidran Dicuri, Pemadaman Pasar Mebel Lamban

Kebakaran besar terjadi di pusat Pasar Mebel kota Surakarta, Selasa sore (6/5). Sekitar 20 kios berisi ratusan mebel dari kayu ludes hangus terbakar.

NUSANTARA

Selasa, 06 Mei 2014 22:22 WIB

Komponen Hidran Dicuri, Pemadaman Pasar Mebel Lamban

Komponen Hidran Dicuri, Pasar Mebel, Semarang

KBR, Surakarta - Kebakaran besar terjadi di pusat Pasar Mebel kota Surakarta, Selasa sore (6/5). Sekitar 20 kios berisi ratusan mebel dari kayu ludes hangus terbakar.

Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Eko Nugroho, saat ditemui di lokasi kebakaran mengatakan, pemadam kesulitan menjinakkan api karena kondisi hidran atau saluran penyedia air di pasar tersebut komponennya ada yang dicuri.

Menurut Eko yang juga pernah menjabat instansi Pemadam Kebakaran Kota Surakarta ini, 8 unit mobil pemadam dari kota Surakarta dan Boyolali terus berusaha mengatasi kebakaran tersebut.

“Sebenarnya kebakaran ini bisa ditangani lebih cepat. Tim pemadam sudah tiba di lokasi saat api belum membesar. Saat ditangani, ternyata hidran di Pasar Mebel ini sudah dirusak, tidak berfungsi, konektor hilan. Saat saya tanya ke warga dan penghuni pasar ternyata dicuri sama pemulung. Seharusnya hal ini tidka terjadi, pengamanan pasar harus ditingkatkan. Karena itu alat penting. Jadi hidrannya tekanannya tinggi cuma tidak bisa digunakan karena tidak ada sambungannya,” jelas Eko Nugroho.

Hampir 2,5 jam kebakaran berlangsung di Pasar Mebel yang berisi sekitar 50 kios mebel. Asap hitam membumbung tinggi dari lokasi kebakaran ini.

Kebakaran di Pasar Mebel kota Surakarta ini juga pernah terjadi tahun 2008 lalu dan menelan kerugian sekitar 2.7 Milyar rupiah. Pasar ini juga kebakaran tahun 1994. Pasca Kebakaran, Pemkot membangun kembali Pasar Mebel tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending