Bagikan:

Kluster Tanaman Bambu Disiapkan di Bondowoso

Setelah berhasil mengembangkan sistem kluster pada padi organik, kopi dan tembakau, Pemerintah Kabupaten Bondowoso segera mengembangkan kluster untuk tanaman bambu.

NUSANTARA

Selasa, 06 Mei 2014 21:10 WIB

Author

Friska Kalia

Kluster Tanaman Bambu Disiapkan di Bondowoso

Kluster Tanaman Bambu, Bondowoso

KBR, Bondowoso – Setelah berhasil mengembangkan sistem kluster pada padi organik, kopi dan tembakau, Pemerintah Kabupaten Bondowoso segera mengembangkan kluster untuk tanaman bambu.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Matsakur mengatakan, selain potensial dari sisi ekonomi, pengembangan kluster bambu ini juga merupakan program konservasi alam. Menurutnya, Bondowoso memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah untuk mengembangkan tanaman bambu.
 
“Ini untuk meningkatkan potensi bambu yang ada di Bondowoso. Perlu penanganan supaya punya nilai yang tinggi, sehingga masyarakat akan senang menanam dan memelihara bambu ini. Karena di Bondowoso, potensi bambu tinggi,” kata Matsakur saat ditemui dalam acara Sosialisasi Program Kluster Bambu Berbasis Konservasi dan Ekonomi di Aula Dishutbun, Selasa (6/5).
 
Menurut Matsakur, berdasarkan perencanaan yang telah disusun, pengembangan kluster tanaman bambu ini akan mulai dilaksanakan pada 2015 mendatang, dengan lahan percontohan seluas 40 hektare.
 
Selain itu, Pemkab Bondowoso juga bekerja sama dengan Dewan Bambu Nasional, untuk terus mendampingi petani dan memberikan petunjuk tentang pangsa pasar produksi bambu.
 
Sementara itu, Retno Widiastuti dari Dewan Bambu Nasional mengatakan, Bondowoso memiliki potensi sangat besar untuk menjadi produsen bambu berkualitas. Menurut Retno, ini terlihat dari adanya beberapa industri di Bondowoso yang menggunakan bambu sebagai bahan baku seperti pabrik sumpit dan anyaman.
 
“Semangat dan komitmennya bagus, kemudian sumber daya alamnya yang melimpah. Selain itu juga sudah mulai ada industri seperti anyaman dan sumpit, saya sudah menyampaikan nantinya ada industri lain yang bisa dikembangkan,” kata Retno Widiastuti.
 
Mengenai pangsa pasar, Retno meyakini hasil industri bambu asal Bondowoso nantinya tidak akan mengalami kesulitan untuk dipasarkan. Pihaknya akan membantu untuk membuka pasar ke wilayah Bali dan sekitarnya. Selain itu, Bondowoso bias menggunakan Kawah Ijen sebagai pintu masuk untuk memperkenalkan hasil kerajinan bambu kepada dunia internasional.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending