KBR, Jakarta - Aksi kekerasan di rumah Direktur Galangpress, Julius Felincianus di Perumahan STIE YKPN, Ngaglik, Sleman Yogyakarta, Kamis (29/5) malam begitu aneh. Aksi kekerasan itu dilakukan di depan polisi.
Salah satu Tim Advokasi dari Jaringan Antar Iman Indonesia, Elga Sarapung bercerita saat puluhan orang memukuli Julius, polisi yang datang hanya diam saja. Mereka tidak menangkap pelaku kekerasan malam itu.
"Politi tidak langsung menangkap orang itu yah," cerita Elga kepada KBR, Jumat (30/5).
Sampai saat itu ada seorang ibu-ibu berteriak meminta polisi menangkap pelaku. Namun polisi yang ada saat itu hanya melihat saja kasus kekerasan itu. Cerita itu Elga dapat dari saksi mata saat kekerasan terjadi.
"Sampai sudah ada seorang ibu RRI itu teriak, kepada polisi, tangkap-tangap. Kenapa tidak tangkap? Saya tidak tahun kenapa polisi takut? Dan siapa penyerang itu? Aparat membiarkan lagi," jelas Elga.
Sebelumnya, sekelompok orang yang diduga dari kelompok FPI pada Kamis (29/5) malam menyerang rumah Julius yang tengah menggelar ibadah doa Rosario. Puluhan orang itu membawa pentungan dan batu saat penyerangan terjadi. 4 orang yaitu Julius, Michael Ariawan, Nur Akhmad dan seorang anak perempuan menjadi korban penyerangan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Kekerasan Intoleran di Jogja, Ibu Menjerit dan Polisi Diam Saja
KBR, Jakarta - Aksi kekerasan di rumah Direktur Galangpress, Julius Felincianus di Perumahan STIE YKPN, Ngaglik, Sleman Yogyakarta, Kamis (29/5) malam begitu aneh. Aksi kekerasan itu dilakukan di depan polisi.

jogja, intoleransi, HAM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai