Bagikan:

Kapolda Papua: Konflik di Mimika Pelik

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) akan bertemu guna mencari solusi perdamaian di Kabupaten Mimika. Pertemuan di Mimika pekan depan ini rencananya akan dihadiri 16 kepala daerah di wilayah Pegunungan Tengah.

NUSANTARA

Jumat, 23 Mei 2014 12:23 WIB

Kapolda Papua: Konflik di Mimika Pelik

Kapolda Papua, Konflik, Mimika

KBR, Jayapura – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) akan bertemu guna mencari solusi perdamaian di Kabupaten Mimika. Pertemuan di Mimika pekan depan ini rencananya akan dihadiri 16 kepala daerah di wilayah Pegunungan Tengah. (Baca: Tokoh Gereja: Polisi Tak Serius Tangani Konflik Mimika)

Terkait penuntasan konflik di Mimika ini, Kapolda Papua, Tito Karnavian mengungkap, kemungkinan penggunaan Instruks Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri.

Salah satu aturan di dalamnya, kata Tito, adalah pengambilalihan penanganan konflik sosial oleh kepala daerah melalui tim terpadu. Tim terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh adat dna agama dan sejumlah instanis lainnya.

Menurut Tito, konflik di Mimika tidak bisa hanya diselesaikan oleh aparat keamanan. Sebab konfliknya semakin pelik dan melibatkan warga di lebih dari satu kabupaten.

“Ada akar masalah yang kompleks yaitu masalah sengketa ulayat, antara Dani, Moni dan melibatkan Komoro dan kemudian masuk juga masyarakat Mee dan masyarakat Damal, Amungme, ditambah lagi dengan adanya korban yang luka, yang meninggal, kemudian pihak yang merasa korban ini ingin membalas,” ujar Tito.

Karenannya, kata dia, akar masalah dituntaskan satu per satu.

“Harus diselesaikan dua persoalan. Persoalan akar masalah ulayat diselesaikan. Persoalan korban-korban yang luka itu  harus diselesaikan,” tambah Tito.   

Konflik di Mimika terjadi sejak awal tahun lalu. Akibat konflik ini, puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Warga yang bertikai selalu menyelesaikan masalah tersebut dengan cara berperang dengan senjata tajam, tombak dan panah. Namun, akar masalahpun akhirnya tak pernah selesai. 

Akar masalah konflik di Mimika adalah memperebutkan tanah di sekitar lahan irigasi yang berada di Jalan Trans Mimika-Paniai. Kepolisian setempat menduga perebutan lahan ini ada aktor intelektual yang mendalanginya, sebab nilai ekonomis sangat menguntungkan pada lahan tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending