Bagikan:

Kapal Motor Penumpang Terbakar di Selat Bali

Kapal Motor Penumpang (KMP) Reny II terbakar di bagian mesin saat menyebrangi pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sebab 57 penumpang di dalamnya berhasil dievakuasi.

NUSANTARA

Rabu, 14 Mei 2014 11:36 WIB

Author

Hermawan

Kapal Motor Penumpang Terbakar di Selat Bali

Kapal Motor Penumpang, Selat Bali, KMP Reni II

KBR, Banyuwangi - Kapal Motor Penumpang (KMP) Reny II terbakar di bagian mesin saat menyebrangi pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sebab 57 penumpang di dalamnya berhasil dievakuasi. (Baca: Pencarian Korban Kapal Tenggelam di NTB Terkendala Ombak Tinggi)

Menurut Kepala Cabang ASDP Ketapang Banyuwangi, Waspada Heruanto, KMP Reny II berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 05.54 WIB. Sekitar setengah jam perjalanan diketahui timbul asap dari kamar mesin, melihat kejadian itu penumpang segera dievakuasi menggunakan kapal penumpang lainnya yaitu KMP Satria yang pada saat kejadian juga melakukan pelayaran menuju pelabuhan yang sama.

“Dalam pelayaranya pukul 06.20 WIB ada timbul asap di kamar mesin jadi pada mesin induk kanan. Pukul 06.30 WIB kita adakan evakuasi baik itu dari tim SAR terdiri dari angkatan laut unsur tim SAR kita yang ada di sini semua. Dan diadakan evakuasi melalui KMP Satria penumpang dievakuasi kesana dan pukul 07.10 WIB evakausi selesai,” kata Waspada Heruanto (14/5).

Sementara itu salah satu penumpang KMP Reny II, Huzaimah mengatakan, saat kejadian dia sedang tertidur di lantai satu yang dekat dengan mesin. Tiba-tiba mesin mengeluarkan suara ledakan kecil dan mengeluarkan asap hitam tebal. Menurut Huzaimah, seluruh penumpang lalu diminta naik ke lantai dua dan memakai pelampung.

KMP Reny II langsung ditarik menggunakan dua tug boat (kapal tunda untuk menarik kapan, red.) milik TNI AL sejauh tiga kilometer ke arah selatan Pelabuhan Ketapang. Ini dilakukan agar tidak mengganggu aktifitas pelayaran di pelabuhan tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending