KBR, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai muatan kurikulum pendidikan masih belum menyentuh pemahaman etika dan moral. Hal ini disampaikan di tengah kasus kematian seorang siswa SD karena dianiaya kakak kelas di Jakarta Timur.
Jokowi memandang, munculnya kekerasan di lingkungan sekolah akibat arah kurikulum yang salah. Menurutnya, kurikulum yang saat ini diterapkan terlalu timpang. Pelajaran yang diberikan di sekolah terlalu didominasi oleh pengetahuan eksakta. Sementara, pengetahuan tentang etika dan moral sudah banyak ditinggalkan.
"Hal-hal yang berkaitan dengan etika, hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan budi pekerti, akhlak, akhlakul kharimah itu ditinggal, dilupakan. Padahal pendidikan seperti itu lah yang menjadi dasar kejujuran, integritas. Hal-hal seperti itu yang sebetulnya menjadi dasar anak untuk berkembang menjadi baik. Kalau dia jadi anak pinter, jadi seseorang di sebuah perusahaan, pejabat misalnya di pemerintahan, juga mempunyai dasar yang kuat, punya integritas," kata Joko Widodo di Balai Kota, (5/5).
Sebelumnya, seorang siswa kelas lima sebuah SD di Jakarta Timur tewas dianiaya oleh kakak kelasnya. Pelaku diduga merasa tersinggung karena korban menumpahkan air minuman. Kejadian penganiayaan tersebut berlangsung di dalam lingkungan sekolah.
Editor: Antonius Eko