Bagikan:

Jawa Tengah Dorong Investor Serius Bangun PLTU Batang

KBR, Semarang - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang Jawa Tengah masih terkendala pembebasan lahan. Makanya Jawa Tengah akan pembahasan ini dengan Pemerintah Pusat.

NUSANTARA

Rabu, 21 Mei 2014 07:47 WIB

Author

Nurul Iman

Jawa Tengah Dorong Investor Serius Bangun PLTU Batang

jawa tengah, ekonomi, PLTU Batang

KBR, Semarang - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang Jawa Tengah masih terkendala pembebasan lahan. Makanya Jawa Tengah akan pembahasan ini dengan Pemerintah Pusat.

Masuknya Pemerintah Pusat diharapkan bisa mempercepat proses pembebasan lahan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan pemerintah pusat akan membahas rencana pembangunan PLTU di Kabupaten Batang.

"Pembahasan ini juga akan dibahas oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat dilibatkan untuk membicarakan skema yang memungkinkan soal itu," kata Ganjar Selasa (20/5) sore.

Ganjar mengaku telah menyarankan PT Bhimasena Power Indonesia selaku investor untuk lebih serius menyelesaikan permasalahan tersebut. Terkait dengan alotnya proses pembebasan lahan milik warga yang kurang 15 persen dari seluruh luas lahan untuk pembangunan PLTU Batang.

"Jadi kalau bicara lahan pengganti jangan ngomong akan disediakan lahan pengganti, tapi ngomong ini lahan penggantinya, agar spekulan tanah tidak ikut masuk sehingga harga ganti rugi tidak naik terlalu tinggi," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan tidak ada perkembangan yang berarti dalam proses pembebasan lahan milik warga terkait rencana pembangunan PLTU Batang.

"Saat ini masih ada 10 hektare atau 15 persen lahan milik warga yang belum dibebaskan dan di lokasi tersebut akan dibangun gardu induk yang merupakan inti dari PLTU Batang. alotnya pembebasan 15 persen lahan itu karena adanya permintaan harga dari pemilik lahan yang dianggap terlalu tinggi dari harga pasar," jelas dia

Jika investor memenuhi keinginan pemilik lahan yang belum dibebaskan itu justru dikhawatirkan akan mengakibatkan situasi yang tidak kondusif. Sebab pemilik lahan yang telah bersedia dibebaskan lahannya akan meminta harga yang sama.

"Saat ini kami masih terus mencari solusi yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat terkait mega proyek yang dapat mengantisipasi terjadinya krisis listrik di Pulau Jawa pada 2017," tegasnya.


Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending