Bagikan:

IPM Rendah, Aktivis Guru di Bandung Tuding M Nuh Tak Becus

Koalisi Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat, menganggap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh tidak becus mengurus pendidikan Indonesia. Itu dibuktikan dengan rendahnya Indeks Prestasi Manusia (IPM) Indonesia 2013 yang bercokol diperingkat 121 da

NUSANTARA

Jumat, 02 Mei 2014 17:00 WIB

Author

Arie Nugraha

IPM Rendah, Aktivis Guru di Bandung Tuding M Nuh Tak Becus

IPM Rendah, Aktivis Guru, Bandung, Nuh

KBR68H, Bandung - Koalisi Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat, menganggap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh tidak becus mengurus pendidikan Indonesia. Itu dibuktikan dengan rendahnya Indeks Prestasi Manusia (IPM) Indonesia 2013 yang bercokol diperingkat 121 dari 186 negara dan paling rendah se-Asia Tenggara.

Menurut Juru Bicara Koalisi Pendidikan Kota Bandung, Iwan Hermawan, pemicunya rendahnya IPM Indonesia diantaranya guru yang tidak berkualitas, otonomi pendidikan dan lemahnya pengawasan pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan.

"Banyak PR (pekerjaan rumah) yang tidak bisa diselesaikan. Jadi kalau rapor itu lebih banyak merahnya dari pada hitamnya. Artinya ada yang hitamnya tapi lebih banyak yang merahnya," ujarnya di Lapangan Gasibu, Jalan Dipenogoro, Bandung (2/5).

Juru bicara Koalisi Pendidikan Kota Bandung, Iwan Hermawan mengatakan, untuk memperbaiki dunia pendidikan Indonesia, sejumlah usulan dilayangkan oleh kelompoknya.

Iwan menyebutkan, pengelolaan pendidikan harus dikembalikan kewenangannya kepada pemerintah pusat dan harus disentralisasi guna meratakan kualitas guru dan siswa. Penghapusan sistem ujian nasional (UN) patut dilakukan untuk menghapus tindakan curang siswa dan sekolah.

Koalisi Pendidikan Kota Bandung bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional hari ini membuka posko yang menampung surat keluhan dari masyarakat terkait hal serupa. Nantinya surat keluhan itu akan dikirimkan ke pemerintah pusat dan DPR.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending