KBR, Balikpapan - Kementerian Sosial menetapkan lima daerah menjadi proyek pecontohan penanganan masalah sosial melalui Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyaralat Peduli Kabupaten dan Kota Sejahtera (Pandu Gempita).
Menteri Sosial Salim Asegaf mengatakan, lima daerah itu yakni Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Sukabumi Jawa Barat, Sragen Jawa Tengah, Berau Kalimantan Timur dan Bantaeng Sulawesi Selatan.
Nantinya program ini akan menerima pengaduan dari masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan hidup terlantar. Pengaduan dibuka hingga tingkat kecamatan.
"Memang ketika kita melaunching kota maupun kabupaten sebagai realisasi pelaksanaan one stop servis (Pandu Gempita) itu keinginan daerah luar biasa, semangat daeri daerah itu agar dilaksanakan, program tersebut didaerahnya. Jadi yang ingin saya garis bawahi adalah, Pandu Gempita ini memudahkan mereka-mereka yang punya masalah sosial, seluruh permasalah social dia tahu tempatnya mengadu," kata Salim Asegaf, Sabtu (3/5).
Salim Asegaf optimistis, program Pandu Gempita bisa menekan masalah sosial atau kemiskinan di Indonesia. Sementara itu, terkait anggaran program ini berasal dari dana sosial yang ada di lintas kementerian dan pemerintah daerah.
Sistem ini juga diterapkan di sejumlah negara seperti India, Tajikistan, Thailand, dan Jerman yang dikenal dengan Single Window Services.
Editor: Pebriansyah Ariefana