Guru di Bogor: Saya Cabuli Tunagrahita karena Mudah Dibohongi

KBR, Bogor - Tindak kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini, seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Bogor, Jawa Barat, mencabuli 9 orang siswinya. Dari kesembilan korban, 4 diantaranya mengalami tunagrahita. (Baca: Amos, Tuna Grahita Pemegang Rekor Dunia Lari 100 Meter)

Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama mengatakan, tersangka diketahui bernama Kosim seorang guru honorer yang juga sebagai seorang terapis di SD Negeri Semeru VI Kota Bogor.

Tersangka mengajak korban yakni NJ, TM, PS, ID, SM, MD, SK, ST dan SN ke ruang terapis untuk kemudian melakukan pencabulan terhadap siswi tersebut.

"Dari 9 korban ini, 4 orang mengalami tunagrahita dan 5 orang lainnya normal. Tersangka awalnya dulu bekerja sebagai terapis. Lalu kemudian mendapat promosi untuk menjadi ahli terapis di sekolah itu," kata Bahtiar Ujang Purnama di Mapolres Bogor Kota, Senin (13/5).

Bahtiar menambahkan, aksi bejat tersangka terbongkar setelah salah seorang guru memergokinya saat menyetubuhi korban di ruang kelas.

"Sampai saat ini kita masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini, ditakutkan korban bertambah," jelasnya.

Sementara kepada petugas, tersangka Kosim mengaku khilaf telah melakukan aksi terkutuknya itu. Ia melakukan hal itu karena tergoda saat birahinya meningkat, sedangkan sang istri tengah datang bulan.

"Saya cabuli tunagrahita karena mudah dibohongi," katanya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak pasal 81 Jo. Pasal 82 UU RI nomot 23 tahun 2002 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Editor: Anto Sidharta