KBR, Semarang - 9 jembatan timbang yang beroperasi di Jawa Tengah akan segera ditutup.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya telah mengevaluasi 16 jembatan timbang tersebut dan menilai hanya 7 jembatan timbang saja yang masih layak dibuka.
Hal tersebut diungkapkan Ganjar usai menerima paparan dari jajaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah terkait dengan penataan jembatan timbang, Senin (12/5).
7 jembatan timbang yang rencananya tetap dibuka adalah Jembatan Timbang Tanjung (Brebes), Sambong (Blora), Sarang (Rembang), Toyogo (Sragen), Wanareja (Cilacap), Salam (Magelang), dan Jembatan Timbang Klepu (Kabupaten Semarang).
"Daripada dibuka banyak tapi tidak dioptimalkan, lebih baik kita pilih 7 titik jembatan timbang ini dulu yang dioptimalkan," ujarnya.
Adapun 7 jembatan timbang yang dibuka berada di perbatasan yakni Tanjung (Brebes), Sambong (Blora), Sarang (Rembang), Toyogo- Sembungmacan (Sragen), Wanareja (Cilacap), Salam (Magelang), dan Klepu (Kabupaten Semarang).
"Kerjasama antar daerah juga akan kita perbaiki. Kalau bisa pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah sehingga perlakuan batas antar daerah Jawa Timur dan Jawa Barat sama," ungkapnya.
Selain berencana menutup 9 jembatan timbang, Ganjar juga akan mengurangi jam operasional di tiap jembatan timbang. Operasional jembatan timbang itu rencananya akan berjalan sebanyak 3 shift dengan petugas sebanyak 35 orang.
"Jam operasional petugas jembatan timbang yakni selama 12 jam akan dikurangi menjadi delapan jam dan dibagi menjadi tiga shift," ujarnya.
Menurut Ganjar, selama ini jam operasional di jembatan timbang terbagi menjadi 2 shift masing-masing 12 jam dengan jumlah petugas yang terbatas.
Terkait dengan evaluasi jembatan timbang, Ganjar berencana mengubah Peraturan Gubernur yang mengatur tentang jembatan timbang Nomor 5 Tahun 2012 menjadi peraturan baru yang lebih terinci.
Editor: Luviana