Bagikan:

DPRD Surabaya: Dolly Harus Ditutup Secara Bertahap

KBR68H, Surabaya - Anggota komisi B DPRD Surabaya Agustin Poliana menyarankan kepada pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly secara bertahap.

NUSANTARA

Selasa, 20 Mei 2014 20:11 WIB

Author

Eko Widodo

DPRD Surabaya: Dolly Harus Ditutup Secara Bertahap

dolly, surabaya, penutupan

KBR, Surabaya - Anggota komisi B DPRD Surabaya Agustin Poliana menyarankan kepada pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly secara bertahap.

Hal ini dilakukan dengan cara terlebih dahulu menghentikan mobilisasi pekerja seks komersial (PSK) sehingga tidak ada lagi penambahan PSK baru di lokalisasi Dolly dan Jarak.

Poliana menilai aksi demo yang dilakukan secara bertubi - tubi menandakan warga yang berada di sekitar lokalisasi masih belum bersedia jika lokalisasi ditutup tahun ini.

Pihaknya pesimis  jika rencana penutupan 2 lokalisasi oleh Pemkot bisa terlaksana secara bertahap, maka tidak ada lagi benturan dengan warga yang menentang.

Untuk menghindari hal ini, Pemkot diminta untuk mempertimbangkan penutupan dan membuat pengetatan dengan melibatkan aparatur pemerintah ditingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sehingga tidak ada PSK baru yang masuk ke lokalisasi Dolly dan Jarak.
Poliana juga menyatakan bahwa pengetatan terhadap mobilisasi PSK lebih bermanfaat daripada menutup dengan menggunakan jalan kekerasan.

“Membatasi dulu di awalnya, lalu melibatkan Rukun Tetangga dan Rukan Warga  agar tidak ada PSK baru yang masuk lagi, biarkan menutup secara bertahap. Jika memang kondisinya sepi, maka saya yakin para PSK tersebut akan pulang kampung dan otomatis lokalisasi tersebut tutup dengan sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, janji walikota untuk memberikan lapangan kerja alternatif seperti membuka pasar dan rumah kreatif masih belum memberikan hasil yang maksimal terhadap para PSK yang tempatnya telah ditutup terlebih dahulu.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending