Bagikan:

DPRD Rembang Kritik Penutupan Jembatan Timbang

Penutupan jembatan timbang di Provinsi Jawa Tengah mendapat kritikan dari DPRD di kabupaten. Sebab, Rabu kemarin (28/5), kendaraan angkutan barang bebas melenggang di jalur Pantura, tanpa harus masuk ke jembatan timbang.

NUSANTARA

Rabu, 28 Mei 2014 11:29 WIB

Author

Musyafa

DPRD Rembang Kritik Penutupan Jembatan Timbang

DPRD Rembang, Jembatan Timbang

KBR, Rembang – Penutupan jembatan timbang di Provinsi Jawa Tengah mendapat kritikan dari DPRD di kabupaten. Sebab, Rabu kemarin (28/5), kendaraan angkutan barang bebas melenggang di jalur Pantura, tanpa harus masuk ke jembatan timbang. (Baca: Ganjar Pranowo Tutup 9 Jembatan Timbang di Jawa Tengah)

Di Rembang, DPRD setempat mengkritik penutupan jembatan timbang Sarang-Rembang.  Anggota Komisi Bidang Ekonomi DPRD Rembang, Joko Suprihadi mengatakan, kerugian penutupan jembatan itu diantaranya adalah bekurangnya pendapatan negara dari pembayaran denda dan tilang.

“Kalau sistem lama berhenti total, maka yang dirugikan ada dua hal. Yang pertama dari sisi pendapatan, tidak ada retribusi dari kendaraan yang melebihi tonase. Yang kedua dari sisi jalan, dampak kerusakan jalan. Mustinya jalur Pantura kita pelihara, apalagi menjelang musim mudik lebaran,“ ungkap Joko ketika dihubungi Portalkbr, Rabu (28/5).

Sementara, Kepala Seksi Operasi dan pengawasan di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jawa Tengah untuk Wilayah Pati, Rusman Sayogo mengatakan, jembatan timbang ditimbang ditutup untuk menunggu pemberlakuan sistem elektrik.

Soal waktu mulainya beroperasi kembali jembatan timbang, menurut Rusman, masih menunggu perintah atasan.

“Yang jelas sebelum tutup sementara, jembatan timbang Sarang ditarget menyetorkan pendapatan uang denda Rp 16,4 juta setiap hari,” ujar Rusman.

Berdasarkan data di Jembatan Timbang Sarang, sejak bulan Januari sampai dengan April 2014, dari jumlah kendaraan yang masuk mencapai 154.521 unit. Sebanyak 57.057 unit diantaranya melanggar aturan muatan. Pelanggaran tertinggi terjadi pada bulan Maret lalu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending