DPRD Bondowoso: Lembaga Berkedok Agama Minta Dana Hibah

KBR, Bondowoso – DPRD Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengungkap adanya lembaga keagamaan fiktif yang menerima bantuan dana hibah dari Pemkab. (Baca: Penyelewengan Dana Hibah Untuk Pemilukada)

Ketua F-PKB DPRD Bondowoso, Tohari mengatakan, ada beberapa lembaga keagamaan yang tidak jelas alamatnya, bahkan tidak memiliki santri. Pihaknya mempertanyakan klasifikasi yang dikeluarkan Pemkab Bondowoso untuk pemberian dana hibah tersebut.

“Ada beberapa terutama untuk bantuan guru mengaji itu perlu ada sebuah klasifikasi sebenarnya yang mendapatkan bantuan yang santrinya berapa. Temuan dilapangan disinyalir ada mushala tapi tidak ada muridnya,” kata Tohari saat dihubungi KBR, Rabu (21/5).

Menurutnya, Pemkab dalam hal ini Kantor Kementerian Agama, harus segera memverifikasi ulang data penerima bantuan hibah lembaga keagamaan. Tujuannya agar bantuan yang dianggarkan dari APBD tersebut tepat sasaran.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso menganggarkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk bantuan hibah kepada ratusan lembaga keagamaan. Lembaga tersebut terdiri dari 213 pesantren, 190 lebih Raudatul Atfal, 30 Madrasah Aliyah, serta 4000 lebih guru mengaji. Bantuan tersebut diberikan guna meningkatkan kapasitas guru mengaji dan memajukan pendidikan di pesantren.

Editor: Anto Sidharta