KBR, Denpasar - Hasil uji laboratorium terhadap terduga pengidap sindrom pernafasan Timur Tengah atau MERS di Bali yang meninggal dunia kemarin dinyatakan negatif. Ini berdasarkan uji laboratorium bio molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Gede Wira Sunetra mengatakan langkah itu dilakukan dengan pengambilan sampel dari cairan hidung, tenggorokan serta pemeriksaan darah lengkap dan foto paru.
Untuk lebih memastikan, Dinkes Bali masih menunggu hasil Laboratorium Litbangkes Jakarta. Saat dirawat di Rumah Sakit Sanglah korban yang diduga mengidap virus MERS mengalami sesak nafas dan suhu tubuh 36 derajat celcius dan mempunyai riwayat penyakit paru sejak lama.
“Kewaspadaan dini kita sudah menyurati dinas kabupaten/kota dan rumah sakit daerah. Selain itu, setiap ada pasien yang baru melakukan perjalanan umroh akan dipantau selama dua minggu,” ungkap Sunetra.
Sebelumnya terduga pengidap virus MERS Anas Zuchri meninggal dunia dini hari kemarin di Rumah Sakit Sanglah. Korban sebelumnya melakukan perjalanan umroh ke Arab Saudi pada akhir Maret lalu.
Editor: Antonius Eko