Diduga

KBR, Trenggalek – Sebelas staf Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengundurkan diri. Pengunduran diri ini disebut-sebut akibat tekanan dari pejabat tertentu.

Kepala ULP Trenggalek, Umbar Pramadi mengatakan, surat pengunduran diri tersebut dilakukan secara bersamaan dan ditujukan langsung kepada bupati dan sekretaris daerah. Pihaknya mengaku tidak mengetahu secara pasti penyebab mundurnya belasan bawahannya tersebut.

"Jadi Mas Jainul dan kawan-kawan ini saya tahu dari SMS. yang mengatakan mohon izin bapak, ini saya dan teman-teman ingin mengundurkan diri dan lain sebagainya, semua ada di HP saya. Kami kira ini belum keputusan resmi, tapi tidak tahunya sudah kirim surat ke Pak Bupati tanggal 24 April lalu," ujar Umbar.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Trenggalek, Sugino Pujo Semitro mengaku kaget dengan mundurnya para personil ULP tersebut. Pihaknya menilai kejadian itu penuh kejanggalan, karena belasan PNS tersebut memiliki peran yang sangat penting terhadap proses pengadaan barang dan jasa. Terlebih pengunduran diri itu langsung disetujui oleh bupati Trenggalek dan dimutasi ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain.

"Ada 11 personil yang mundur, 11 itu yang empat adalah personil tetap dan yang tujuh adalah personil ad hock yang dipinjamkan dari SKPD lain. Kami ingin tahu apa sebabnya mereka mengundurkan diri, karena kalau sebabnya tidak jelas, nanti akan memunculkan anggapan di luar ada intervensi dari pihak yang berkuasa untuk memenangkan A dan B," kata Sugino. 

Meski demikian, pihak ULP mengaku, pengunduran diri para staf tersebut tidak akan berdampak terhadap proses lelang barang dan jasa, karena saat ini seluruhnya telah diganti dengan tenaga yang baru.

Editor: Anto Sidharta