KBR, Banyuwangi – Demam berdarah dengue (DBD) sejak sepekan terakhir menghantui Banyuwangi, Jawa Timur. Puluhan warga di Desa Lemahabang, sejak sepekan terakhir terkena DBD.
Menurut dokter Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah, Rogojampi Hery Iskandar, warga yang terkena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini merata mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dugaan sementara, wabah tersebut akibat siklus lima tahunan dan cuaca yang tidak menentu saat ini. Ini membuat populasi nyamuk bertambah. Selain itu lingkungan yang kurang bersih juga menjadi faktor terus meningkatnya penderita demam berdarah.
“Perlu penanganan yang serius tidak hanya di rumah sakit untuk penanganan lanjutan tapi memang harus ada pencegahan yang bagus di kampung paling tidak ada kebersihan lingkungan, kemudian ada fogging (penyemprotan, red.) dan sebagainya. Karena musim sekarang, musim kondisi panas hujan pancaroba seperti ini nyamuk-nyamuk itu lebih cepat telurnya untuk menetas untuk menjadi nyamuk-nyamuk muda yang sangat beresiko untuk mengakibatkan demam berdarah bisa menjadi jumlahnya meningkat,” kata Hery Iskandar di Banyuwangi, Jumat (30/5).
Sementara itu, untuk memutus mata rantai penyebarannya Dinas Kesehatan Banyuwangi melakukan fogging di setiap rumah warga. Selain itu, masyarakat juga diberi penyuluhan akan bahaya DBD. Sehingga masyarakat bisa memulai perilaku hidup bersih di lingkungannya masing-masing.
Editor: Anto Sidharta
Baca juga:
Penderita DBD di Balikpapan Melonjak
DBD Serang Puluhan Warga Banyuwangi
Demam berdarah dengue (DBD) sejak sepekan terakhir menghantui Banyuwangi, Jawa Timur. Puluhan warga di Desa Lemahabang, sejak sepekan terakhir terkena DBD.

NUSANTARA
Jumat, 30 Mei 2014 15:15 WIB


DBD, Banyuwangi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai