KBR68H, Surabaya – Sebanyak 20-an elemen buruh di Surabaya, Jawa Timur, menuntut kelayakan kerja, upah dan hidup di Hari Buruh. Selain itu, mereka juga mendesak pembatalan rencana penaikan tarif dasar listrik dan meminta pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok. (Baca: Di Polman, Peringati May Day Buruh Dilarang Unjuk Rasa)
Menurut Koordinator aksi Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia Jatim (GASPERINDO) Budi Hariyanto, buruh juga meminta pemerintah berbagai perundangan terkait soal perburuhan seperti sistem dan komite pengawas ketenagakerjaan,sistem pengupahan dan perlindungan pekerja media.
Menurut Budi, dalam aksi buruh di depan Gedung Negara Grahadi Jatim, buruh juga meminta penghentian tenaga kerja kontrak dan harian lepas. Kedua sisitem ini dianggap menjadi perbudakan gaya baru yang merampas masa depan buruh. Permintaan lainnya adalah jaminan sosial kaum buruh. Budi mengakui, semua permintaan ini selalu diajukan dalam peringatan Hari Buruh.
“Aksi pada Hari Buruh selalu dilakukan setiap tahun, namun pemerintah masih belum mengakomodir semua tuntutan yang telah diajukan berulang-ulang ini,” jelasnya.
Buruh Jatim juga akan menuntut Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk mengeluarkan Pergub tentang Upah Minimal Sektoral I, seperti yang sudah dijanjikan..
Elemen buruh yang berdemo antara lain berasal dari kelompok Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), serta Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Pekerja Logam, Elektronik & Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP LEM SPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
May Day Bersama Wali Kota Surabaya
Sementara itu, memperingati Hari Buruh, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengundang semua buruh di Surabaya untuk berpesta di Taman Balaikota, Kamis (1/5). Selain panggung hiburan, Pemkot Surabaya juga menyediakan berbagai hidangan gratis untuk para buruh.
Di panggung hiburan, selain ada pertunjukan musik dangdut, juga disediakan ratusan hadiah doorprize berupa peralatan rumah tangga hingga beberapa motor.
"Saya mencoba menjadikan suatu yang mungkin dipikirkan menjadi masalah, tapi bisa menjadi mutualisme. Karena buruh bukan orang lain, mereka saudara kita dan harus menjadi satu kesatuan. Memang mereka memiliki masalah tapi mari kita selesaikan bersama-sama,” ujarnya.
Risma mengakui banyak sekali permasalahan yang mengitari para buruh di Surabaya, tetapi pihaknya mencoba menjalin komunikasi efektif dengan para serikat pekerja agar permasalahan yang kompleks itu bisa diselesaikan.
"Bagaimanapun juga, buruh itu juga warga Surabaya, yang berperan dalam perkembangan industri di Surabaya," jelasnya.
Editor: Anto Sidharta
Buruh: Semua Tuntutan Diajukan Berulang-ulang Setiap Tahun
Sebanyak 20-an elemen buruh di Surabaya, Jawa Timur, menuntut kelayakan kerja, upah dan hidup di Hari Buruh. Selain itu, mereka juga mendesak pembatalan rencana penaikan tarif dasar listrik dan meminta pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok.

NUSANTARA
Kamis, 01 Mei 2014 19:59 WIB


Hari Buruh, tuntutan, Surabaya
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai