KBR, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau mengaku kesulitan mengungkap penyebab tewasnya seekor gajah di Desa Lubuk Kembang Bungo, Pelalawan. Pasalnya, gajah yang mati sudah membusuk dan tinggal tulang belulang.
Kepala BKSDA Riau Kemal Amas mengatakan, lembaganya akan terus menyelidiki sampai diketahui penyebab matinya gajah tersebut.
"Konsesinya ada di wilayah RAPP. Kami terus melakukan penyelidikan itu kan matinya sudah lama tinggal rangka. Tetapi kita sudah kerjasama untuk lebhi mengawasi wilayahnya," kata Kemal Amas.
Pekan lalu Seekor Gajah Sumatera ditemukan mati dalam lahan konsesi perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper. Bangkai gajah itu ditemukan Tim Monitoring Gajah World Wild Fund (WWF).
Data WWF Riau menyebutkan keberadaan habitat gajah di Riau terancam punah. Dari 12 kantong gajah yang tersebar di Riau, tiga di antaranya dinyatakan punah. Sepanjang tahun 2014 ini, kasus kematian gajah di Riau mencapai 17 ekor, cenderung meningkat dari tahun sebelumnya 13 ekor. Sedangkan kasus kematian gajah sejak 2004 mencapai 100 ekor lebih, tapi tidak satu pun pelaku diproses secara hukum.
Editor: Antonius Eko