KBR, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau kesulitan mengungkap penyebab tewasnya seekor gajah di Desa Lubuk Kembang Bungo, Pelalawan. Hal ini lantaran Gajah yang mati tersebut sudah membusuk dan tinggal tulang belulang. Kepala BKSDA Riau Kemal Amas berjanji menyelidiki dan mengungkap penyebab kematian gajah tersebut. (Baca: Gajah Mati di Taman Nasional, Polisi Riau Harus Segera Bertindak)
"Konsesinya ada di wilayah RAPP ya kemudian terus melakukan penyelidikan itu kan matinya sudah lama tinggal rangka tetapi kita sudah kerjasama untuk lebhi mengawasi wilayahnya," kata Kemal Amas (5/4).
Pekan lalu, seekor Gajah Sumatera ditemukan mati dalam lahan konsesi perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Bangkai gajah itu semula ditemukan Tim Monitoring Gajah World Wild Fund (WWF).
Data WWF Riau menyebutkan keberadaan habitat gajah di Riau terancam punah. Dari 12 kantong gajah yang tersebar di Riau, tiga di antaranya dinyatakan punah. Sepanjang tahun 2014 ini, kasus kematian gajah di Riau mencapai 17 ekor, cenderung meningkat dari tahun sebelumnya 13 ekor. Sedangkan kasus kematian gajah sejak 2004 mencapai 100 ekor lebih, tapi tidak satu pun pelaku diproses secara hukum.
Editor: Nanda Hidayat
BKSDA Kesulitan Ungkap Kematian Gajah
KBR, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau kesulitan mengungkap penyebab tewasnya seekor gajah di Desa Lubuk Kembang Bungo, Pelalawan. Hal ini lantaran Gajah yang mati tersebut sudah membusuk dan tinggal tulang belulang. Kepala BKSDA Ri

NUSANTARA
Minggu, 04 Mei 2014 12:05 WIB


gajah, riau, bksda
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai