KBR, Bogor – Selain kota sejuta angkot, Kota Bogor kini mulai dikenal dengan kemacetannya. Biasanya kemacetan sendiri terjadi di beberapa titik di setiap akhir pekan.
Banyaknya kendaraan pribadi dan bus pariwisata yang parkir di badan jalan ini sering membuat kemacetan panjang di Kota Bogor.
Mengantisipasi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membuat gedung parkir khusus dengan sistem bertingkat. Hal yang sama juga dilakukan di Bandung.
wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, masalah parkir liar memang menjadi salah satu sumber kemacetan baru di Kota Bogor. Untuk itu pihaknya merasa perlu penataan sistem parkir berupa gedung khusus yang sudah dilakukan di Kota Bandung.
“Kita sudah memerintahkan bagian aset daerah untuk melakukan survey ke beberapa titik yang merupakan aset Kota Bogor untuk dijadikan gedung parkir,” katanya saat ditemui KBR usai rapat koordinasi mengenai Transportasi di Bogor, Kamis (22/5)
Kemacetan yang sering terjadi kebanyakan berada di sekitar Kebun Raya Bogor. Hal ini terjadi karena banyaknya bus-bus pariwisata yang parkir dan memakan badan jalan di sekitar Kebun Raya Bogor. Terlebih saat akhir pekan, volume kendaraan yang masuk Kota Bogor sangat banyak dan menimbulkan kemacetan.
“Untuk solusi itu kita sudah fungsikan DAMRI agar bus pariwisata bisa parkir lagi. Tetapi itu tidak selamanya bisa menjadi solusi. Makanya ke depan saya akan koordinasi lagi dengan para calon pemimpin bangsa ini ataupun presiden sekarang, agar Kota Bogor ini tidak bisa disamakan dengan kota-kota lain. Tingkat kunjungan Kota Bogor sangat tinggi saat akhir pekan. Istana saja per-harinya bisa melebihi seratus orang yang datang,” terangnya.
Sementara itu terkait rencana gedung parkir ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menyatakan memang akan membuat gedung khusus parkir. Dan Pemkot Bogor memang harus membeli lahan dari pihak swasta.
“Karena tempat yang paling representatif untuk membuat gedung parkir itu ada di pusat kota. Sedangkan Pemkot Bogor tidak memiliki aset yang bisa dialihfungsikan. Walaupun ada itu letaknya di wilayah perbatasan,” ujar Bima Arya.
Editor: Luviana