Bagikan:

Banjir Buah Impor, Pemda Tak Berkutik

Banjir buah impor di pasar buah Bondowoso, Jawa Timur, tidak bisa dicegah oleh pemerintah daerah setempat.

NUSANTARA

Rabu, 28 Mei 2014 13:34 WIB

Author

Friska Kalia

Banjir Buah Impor, Pemda Tak Berkutik

Banjir Buah Impor, Pemda bondowoso

KBR, Bondowoso –  Banjir buah impor di pasar buah Bondowoso, Jawa Timur, tidak bisa dicegah oleh pemerintah daerah setempat.

Kepala Bagian Perdagangan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Pemkab Bondowoso, Suhartono mengatakan, hingga kini Bondowoso belum punya aturan terkait pembatasan buah impor. Bahkan menurutnya, Diskoperindag sampai saat ini tidak bisa memantau peredaraan buah impor yang masuk ke Bondowoso.

“Sebetulnya regulasi buah impor itu kabupaten tidak punya, jadi Perda yang mengatur khusus buah-buahan impor memang kita belum punya. Kita juga tidak bisa memantau perkembangannya karena di sini tidak ada distributor,adanya pengecer,” kata Suhartono kepada KBR saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/5).

Tidak adanya Peraturan Daerah tentang pembatasan buah impor ini, kata Suhartono juga disebabkan oleh masih minimnya produksi buah lokal di Bondowoso. Mayoritas buah di Bondowoso adalah buah musiman, yang ada hanya pada saat musim tertentu saja.

Menurutnya, untuk melindungi petani buah lokal dari serangan buah-buahan impor, bisa dibuat Peraturan Bupati. Namun sampai saat ini, Perbup mengenai hal tersebut juga belum ada.

Di Kabupaten Bondowoso sendiri terdapat beberapa komoditi buah unggulan yang sudah mulai merambah pasar luar daerah seperti Mangga, Pisang, Semangka, Markisa, dan Alpukat.

Namun berdasarkan pantauan KBR di Pasar Buah Bondowoso, buah-buahan impor lebih mudah ditemui daripada buah lokal.

Salah seorang pedagang buah di Bondowoso, Abas mengatakan, buah impor yang banyak dijual biasanya dipasok dari Thailand, Tiongkok, hingga Amerika. Menurutnya, buah-buahan impor lebih menarik minat masyarakat daripada buah lokal.

“Ini ada apel dari Washington, yang lokal ya hanya apel ini, kalau buahnya dikirim. Biasanya kita dikirim dari Bangkok, Thailand, Jepang. Konsumen sukanya karena bentuknya bagus, lebih tahan lama juga,” pungkas Abas.

Editor: Anto Sidharta

Baca Juga:

Buah Indonesia Belum Bisa Bersaing dengan Buah Impor Cina

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending