Bagikan:

Yogya Bakal Gelar Operasi Buah Berformalin

Tim Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) segera menggelar operasi buah berformalin di Yogyakarta. Tim sepakat memberikan efek jera kepada pengepul buah yang memberikan zat pengawet mayat tersebut.

NUSANTARA

Selasa, 21 Mei 2013 17:20 WIB

Yogya Bakal Gelar Operasi Buah Berformalin

buah, formalin, yogyakarta

Tim Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) segera menggelar operasi buah berformalin di Yogyakarta. Tim sepakat memberikan efek jera kepada pengepul buah yang memberikan zat pengawet mayat tersebut.

Desakan itu muncul lantaran dari hasil pengujian 35 sampel buah yang diajukan BKPP ke Balai Laboratorium Kesehatan, 20 di antaranya atau lebih dari 50% positif mengandung formalin.

Dugaannya, pemberian formalin itu dilakukan di tingkat pengepul buah atau distributor dan bahkan pedagang. Sebab dari hasil temuannya, tidak mesti buah dengan jenis varietas yang sama selalu ditemukan positif berformalin di lokasi yang berbeda.

“Yang disesalkan selama ini jika ada temuan dari PPNS [Penegak Pegawai Negeri Sipil], tidak ada satupun pemberkasan ke tingkat pidana yang dilakukan PPNS,” kata Kepala Seksi Koordinator Pengawas PPNS Polda DIY, Tri Wiratmo.

Padahal, lanjut Tri, selama ini pihaknya kerap mendengar adanya temuan makanan berformalin dari anggota SKPT. Seperti pengambilan sampel yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan itu, malah tidak diikuti dengan penyitaan buah dan kemudian dilakukan dengan penyelidikan dari mana buah-buah itu diperoleh oleh pedagang.

Tri menganggap selama ini SKPT lemah karena selalu beracuan, bahwa dengan ditangkap lalu dipidanakan, timbul rasa kasihan pada pedagang atau pendistribusi buah. “Yang terjadi tidak ada efek jera. Mereka hanya dibina atau malah membakar barang bukti.Padahal itu kan sudah jelas mereka melanggar undang- undang pangan dan perlindungan konsumen,” tambahnya.

Sumber: Star Jogja  

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending