Bagikan:

Usut Konflik di Nduga, Polisi Buru Aktor Intelektual

Kepolisian Papua terus memburu aktor intelektual dibalik konflik yang terjadi antara dua kelompok massa di Kabupaten Nduga.

NUSANTARA

Kamis, 30 Mei 2013 16:50 WIB

Usut Konflik di Nduga, Polisi Buru Aktor Intelektual

Konflik di Nduga, Aktor Intelektual

KBR68H, Jayapura – Kepolisian Papua terus memburu aktor intelektual dibalik  konflik yang terjadi antara dua kelompok massa di Kabupaten Nduga.

Konflik yang terjadi sejak Februari lalu di wilayah hukum Kabupaten Jayawijaya tersebut, hingga kini telah menewaskan lebih dari sepuluh orang warga dari kedua kubu yang bertikai dan melukai puluhan orang lainnya. Konflik ini diduga terkait masalah politik yakni antara pemerintah dan DPRD setempat beda pendapat soal pembagian daerah pemilihan untuk Pemilihan Umum Presiden maupun Pemilihan Legislatif, 2014 mendatang.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Paulus Waterpauw mengklaim, hingga kini pihaknya terus berupaya melakukan mediasi terhadap kedua kelompok ini. Bahkan, kata dia, Gubernur Papua Lukas Enembe juga turun langsung memediasi namun selalu mengalami jalan buntu. Pasalnya, mereka masih terus diprovokasi oleh mereka yang punya kepentingan dalam kasus ini.

“Terkait dengan para aktor di belakang sebuah rangkaian dibelakang konflik seperti ini. Kalau dalam bahasa daerah kami ada penanggung jawab perang yaitu disebut waimum, apakah Bupatinya atau DPRDnya nanti kita lihat. Kalau memang mereka sungguh sungguh melakukan upaya membentur masyarakat untuk kepentingan mereka ya kita akan proses hukum,” tegas Waterpauw.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Paulus Waterpauw menambahkan, Rabu kemarin sebanyak dua pleton anggota Brimob Polda Papua sudah diterbangkan ke Wamena Jayawijaya.

Upaya ini dilakukan untuk membantu pengamanan di wilayah itu. Sebab saat ini juga tengah berlangsung tahapan Pemilukada Jayawijay dan perlombaan Pesparawi pada bulan depan, yang pesertanya datang dari seluruh kabupaten/kota se Papua dan Papua Barat. “Sehingga wilayah itu harus aman,” terangnya.

Sebelumnya, Rabu kemarin, seorang anggota DPRD Nduga Eka Tabuni tewas dibunuh sekelompok orang. Dari pengakuan tiga pelaku yang ditangkap Polisi, mereka membunuh atas suruhan Bupati Nduga, Yarius Gwijangge. Korban sendiri diduga terlibat pembunuhan salah satu pejabat pemerintahan kabupaten Nduga pada Februari lalu.

Sementara itu, menurut infomasi pasca tewasnya Eka Tabuni, hari ini perang antarkedua kelompok kembali terjadi di kampung Ilekma, Wamena. Setidaknya 6 orang tewas dan 21 lainnya mengalami luka luka akibat terkena panah. Belum ada keterangan resmi dari Kepolisian terkait peristiwa ini. (Andi Iriani)

Sumber: Radio Swara Nusa Bahagia
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending