Bagikan:

Tunjangan Tak Dibayar, Perangkat Desa Trenggalek Demo DPRD

Puluhan perangkat desa di Trenggalek, Jawa Timur yang tergabung dalam Gerbang Pamong Desa mendatangi kantor DPRD setempat untuk menuntut kejelasan pencairan tunjangan penghasilan tetap (TPT), serta menuntut adanya janiman kesehatan.

NUSANTARA

Rabu, 29 Mei 2013 19:40 WIB

Tunjangan Tak Dibayar, Perangkat Desa Trenggalek Demo DPRD

Tunjangan, Perangkat Desa Trenggalek, Demo DPRD

KBR68H, Trenggalek - Puluhan perangkat desa di Trenggalek, Jawa Timur yang tergabung dalam Gerbang Pamong Desa mendatangi kantor DPRD setempat untuk menuntut kejelasan pencairan tunjangan penghasilan tetap (TPT), serta menuntut adanya janiman kesehatan.

Ketua Gerbang Pamong Desa, Nurwanto mengatakan, selama tahun 2013 Pemkab Trenggalek baru mencairkan tiga bulan dan itu pun hanya untuk 123 desa, sedangkan perangkat di 29 desa hingga kini belum ada kejelasan. Lanjut dia, selain molornya pencairan, para perangkat desa juga mengeluhkan besaran tunjangan yang dibawah upah minimum kabupaten (UMK).

"Kita menuntut TPT itu bisa kita cairkan per bulan, yang kedua terkait dengan jaminan kesehatan untuk perangkat desa dan keluarganya. Saat ini kondisi TPT itu dalam kurun waktu lima bulan itu kita masih menerima tiga bulan dan juga kondisinya masih tidak sesuai dengan UMK Trenggalek," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Badan Perlindungan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Trenggalek, Ardin Nadeak menjelaskan, keterlambatan pencairan itu karena masing-masing perangkat desa belum melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan.

Selain itu juga diperparah oleh banyaknya agenda kegiatan pada awal tahun. Sedangkan terkait jaminan kesehatan, Dinas Kesehatan Trenggalek memastikan tahun 2014 mendatang seluruh perangkat desa akan dimasukkan dalam asuaransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang pembayarannya ditanggung oleh pemerintah daerah.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending