KBR68H, Jayapura - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Diaz Gwijangge meminta Kepolisian melibatkan tim independen dalam penyelidikan kasus tewasnya dua warga sipil di Aimas, Sorong-Papua Barat pada 31 April lalu. Dia menduga ada upaya pembersihan atau menutupi kasus penembakan dua warga di Aimas tersebut.
“Mestinya kan orang yang tidak ada hubungan sama sekali dengan polisi yang melakukan ini, supaya penelitian, penyelidikan yang dilakukan itu, benar-benar independen dan tidak memihak kepada siapa-siapa. Kalau memang ada Komnas HAM, kenapa tidak libatkan. Ada lembaga-lembaga Internasional ada banyak perwakilan di Indonesia, melibatkan tokoh-tokoh gereja, melibatkan ini. Mereka yang melakukan penyelidikan disana, lebih adil, lebih jelas,” jelasnya.
Sehari sebelum peringatan integrasi Papua pada 1 Mei, dua warga Aimas diduga ditembak aparat keamanan. Keduanya dituding sebagai anggota OPM yang akan mengganggu upacara peringatan 1 Mei di Sorong. Dalam penyelidikannya, polisi menetapkan 7 orang warga Aimas sebegai tersangka makar, karena menghasut warga setempat untuk bergabung dengan OPM. Sementara, kepolisian setempat masih melakukan uji balistik di Makassar, guna mengetahui jenis senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut.
Editor: Nanda Hidayat
Tim Independen Untuk Penembakan Dua Warga di Sorong
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Diaz Gwijangge meminta Kepolisian melibatkan tim independen dalam penyelidikan kasus tewasnya dua warga sipil di Aimas, Sorong-Papua Barat pada 31 April lalu.

NUSANTARA
Jumat, 17 Mei 2013 21:16 WIB


tim independen, penembakan aimas sorong, portalkbr
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai